Kepri Berupaya Sedot 1,8 Juta Wisatawan Mancanegara

Tanjungpinang - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Robert Iwan Loriaux menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2010 sebanyak 1,8 juta orang.

Untuk mencapai target tersebut, kegiatan difokuskan di daerah Kota Batam yang menjadi tempat tujuan terbesar wisatawan mancanegara (wisman) dibandingkan dengan daerah lainnya di Kepri, katanya di Tanjungpinang, Rabu (27/1). "Kami fokuskan membantu Batam yang mencanangkan Tahun Kunjungan Batam 2010," katanya.

Robert mengatakan, untuk menunjang Visit Batam Year 2010, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepri, bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam, mengemas berbagai kegiatan kepariwisataan agar menarik. "Ada sekitar 30 kegiatan yang akan digelar yang dibagi dalam triwulan," katanya.

Sementara itu, penghitungan pencapaian target kunjungan wisata di Kepri pada tahun 2009, masih masih menunggu data lengkap dari Kantor Imigrasi Kabupaten Karimun, sedang dari daerah lain sudah terhimpun. Namun yang jelas, menurut Robert, di Batam kunjungan wisman tahun 2009 meningkat dengan rata-rata kunjungan setiap tahunnya 1 hingga 1,3 juta Wisman.

Untuk Kabupaten Bintan rata-rata kunjungan wisman setiap tahunnya mencapai 400 ribu wisman. "Untuk Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri yang mesti harus dikembangkan lagi," katanya.

Sementara itu Koordinator Wilayah Sumatera Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Sapril Sembiring mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepri harus fokus kepada pengembangan akses ke daerah tujuan wisata yang sudah ada. "Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Bintan sudah memiliki aksesibilitas. Hanya tinggal dikembangkan," katanya.

Kepariwisataan membutuhkan aksesibilitas, atraksi dan amenities atau kemudahan kesenangan bagi pelancong. "Hanya Batam dan Bintan yang baru memiliki ketiga komponen tersebut. Tanjungpinang memiliki daya tarik sebagai destinasi tambahan yang namun perlu pengembangan," katanya yang juga Ketua HPI Kota Tanjungpinang.

Saat ini, Sapril menilai, pemerintah belum fokus kepada kebutuhan pasar wisman. "Kepri berada di posisi tanpa perbatasan dengan negara lain. Artinya harus lebih mampu mengemas kegiatan yang tidak bisa dilakukan di tetangga, seperti Triathlon dan Tour de Bintan," kata Sapril yang juga Ketua Bintan Tourism Board.

Namun menurut dia, keberhasilan pariwisata tidak bisa hanya dinilai dari volume kunjungan, namun juga harus menghitung kualitas. "Artinya pengeluaran tamu yang datang atau dampak ekonomi langsung ke masyarakat, selain tujuan untuk meningkatkan nama baik bangsa dan melestarikan kebudayaan," katanya. (Ant/OL-03)

Sumber Tulisan
http://www.mediaindonesia.com
-

Arsip Blog

Recent Posts