Pemerintah Agar Perjuangkan Dana UNESCO Untuk Pelestarian Batik

Cirebon - Ibu Negara Ani Yudhoyono mengharapkan bantuan teknis dan dana dari Unesco dapat segera diperoleh menyusul pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

Harapan tersebut disampaikan Ani Yudhoyono dalam acara silaturahmi Ibu Negara dengan 250 perajin batik Jawa Barat di Gedung Negara, Cirebon Senin.

Ibu Negara meminta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik serta perwakilan Indonesia di UNESCO untuk memperjuangkan bantuan teknis dan dana bagi Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya.

"Sesungguhnya ada keuntungan masuknya batik dalam daftar budaya dunia. Kita mendapatkan bantuan teknis dan dana untuk konservasi. Saya berharap pemerintah melalui Kementerian Budaya dan Pariwisata atau perwakilan kita di UNESCO terus memperjuangkan bantuan teknis dan dana untuk Indonesia guna melestarikan warisan budaya itu," tuturnya.

Sebagai konsekuensi dari masuknya batik sebagai warisan budaya dunia tak benda, Ani mengingatkan pentingnya upaya pelestarian batik, baik pembuatan maupun penggunaan, kepada generasi muda.

Apabila batik akhirnya punah dari Indonesia, ia khawatir, UNESCO pada akhirnya akan meninjau kembali dan mencabut pengakuan batik sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.

"Upaya pelestarian bukan cuma memelihara keberadaan, tapi juga melakukan regenerasi batik sebagai wujud rasa cinta kita untuk memunculkan motif baru untuk memenuhi selera konsumen dari masa ke masa," katanya.

Silaturahmi Ani Yudhoyono dengan perajin batik diisi dengan arahan dan dialog. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pada acara itu menyerahkan sertifikat pengakuan UNESCO terhadap warisan budaya tak benda dari Indonesia terdiri atas batik, keris, wayang, dan pendidikan dan latihan tentang batik.

Ani dalam arahannya berharap lebih banyak lagi warisan budaya Indonesia yang didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan dunia.

Pada acara itu, Ani menyerahkan 600 kompor gas bantuan dari Presiden dan Bank Negara Indonesia (BNI) untuk digunakan membatik oleh para perajin.

Para perajin diharap dapat menyukseskan program konversi minyak tanah ke gas dalam proses membatik. (D013/A038)

Sumber: http://www.antaranews.com
-

Arsip Blog

Recent Posts