Puluhan Ribu Koleksi Museum Teronggok di Gudang

Museum Nasional Indonesia saat ini memiliki koleksi tak kurang dari 145.000 benda, yang meliputi koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik dan heraldik, relik sejarah, etnografi dan geografi. Namun yang bisa dipamerkan kepada umum, baru sekitar 50 persen dari jumlah koleksi. Sisanya, 50 persen, lainnya masih tersimpan di gudang.

“Keberadaan museum adalah untuk menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia. Sekaligus pusat studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural dan rekreatif,” kata Kepala Museum Nasional Retno Sulistianingsih S di Jakarta, Jumat (5/2/2010).

Pengunjung museum nasional rata-rata sekitar 1.000 orang per bulan, dan 80 persen di antaranya para pelajar. Sedangkan pengunjung asing kebanyakan peneliti yang tertarik dengan warisan budaya Indonesia. Pada Tahun Kunjung Museum 2010, Museum Nasional menargetkan pengunjung kelas menengah ke atas lebih banyak berkunjung.

Retno menjelaskan, dari kunjungannya ke sejumlah museum nasional di luar negeri seperti Singapura, China, dan Belanda, museum nasional Indonesia tidak kalah ramai dan hebat dari museum nasional luar negeri. Bedanya, di luar n egeri masyarakat dan publik turut membiayai operasional museum, sesuatu yang belum pernah ada di Indonesia.

Untuk menjadikan museum nasional di luar negeri itu lebih menarik dan banyak pengunjung, mereka bekerja sama dengan berbagai museum negara lain dan menggelar pameran. Semua biaya, baik pengepakan, pengiriman barang-barang dan asuransi ditanggung oleh mereka dan biayanya dari publik, bukan dibiayai pemerintah. “Kalau kondisi seperti di luar negeri terjadi di Indonesia, Museum Nasional diyakini bisa menggaet pengunjung kelas menengah ke atas,” papar Retno.

Saat ini sejumlah koleksi Museum Nasional Indonesia asal Sumatera, sedang dipamerkan di Museum Nasional Belanda di Leiden, Belanda, sejak 13 Oktober 2009 hingga 18 April 2010. Usai dipamerkan di Belanda, koleksi Museum Nasional Indonesia dipamerkan di Singapura, mulai Agustus 2010 untuk jangka waktu tiga bulan.

Kerjasama seperti ini tidak hanya menguntungkan pihak Belanda atau Singapura, tetapi juga Indonesia, karena dipromosikan di luar negeri, tanpa keluar biaya dari kita. Pengalaman museum nasional asing itu akan dicobakan di Indonesia. “Kerjasama dengan Museum Nasional Iran, Museum Indonesia akan memamerkan sejumlah koleksi unik dan menarik dari Iran, seperti mummi,” kata Retno Sulistianingsih.

Dihubungi terpisah, Direktur Museum Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Intan Mardiana, mengatakan, pada Tahun Kungjung Museum 2010 ini diharapkan masing-masing museum daerah di Indonesia mempunyai kreativitas sehingga museum menjadi lebih menarik dikunjungi oleh berbagai kalangan.

Tahun Kunjung Museum 2010 adalah momentum awal untuk memulai Gerakan Nasional Cinta Museum, yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. “Salah satu kegiatan dalam Gerakan Nasional Cinta Museum adalah revitalisasi museum, yang bertujuan untuk mewujud kan museum Indonesia yang dinamis dan berdaya guna sesuai dengan standar ideal pengelolaan dan pemanfaatan museum,” paparnya.

Diharapkan, lanjut Intan, dengan program Gerakan Nasional Cinta Museum tahun 2014 akan terwujud museum Indonesia yang menarik dan informatif, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sumber: http://www.koranindonesia.com
-

Arsip Blog

Recent Posts