Raja Ampat Masuk Destinasi Incaran Norwegia

Oslo - Kawasan wisata alam surga selam di gugusan kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, menjadi incaran kunjungan calon pelancong dari Norwegia. Demikian salah satu hasil dari Reiseliv 2010 di Oslo.

Reiseliv 2010 yang berlangsung di gedung Norges Varemesse, Lillestrøm, Norwegia (14-17/1/2010), adalah bursa perjalanan dan pariwisata terbesar di Skandinavia, dengan 400 partisipan dari 150 negara.

Kepada Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Oslo Mansyur Pangeran dan Minister Councellor Ekonomi Wening Esthyprobo, para pelaku industri pariwisata di Norwegia pada sesi terbatas hari pertama Reiseliv banyak menanyakan perihal Raja Ampat.

Popularitas Raja Ampat yang memiliki keindahan tak terpemanai untuk snorkling, diving, dan ecotourism cepat menyebar via internet, terutama dukungan video di Youtube dari para pelancong yang sudah pernah ke sana.

"Berdasarkan daya tariknya, mereka menyatakan untuk menjual paket wisata ke Raja Ampat dan menggali banyak informasi bagaimana menuju ke sana. Paket wisata ini akan dijual dengan tema diving adventure," tutur Sekretaris III Pensosbud Febby Fahrani kepada detikfinance seusai penutupan.

Selain Raja Ampat, destinasi lain untuk wisata menyelam juga masuk dalam daftar incaran para pelaku industri dan khalayak umum Norwegia, di antaranya Taman Laut Bunaken. Sementara untuk Bali sudah disiapkan paket wisata bertema cycling adventure dan paket wisata pernikahan menurut adat di Pulau Dewata itu.

Menggiurkan
Bagi Indonesia, Norwegia merupakan pangsa pasar pariwisata yang menggiurkan. Berdasarkan Statistics Norway, penduduk Norwegia dalam kelompok usia 16-79 tahun melakukan 22,1 juta perjalanan wisata sepanjang tahun 2008.

Ini berarti 70% dari 4,8 juta penduduk Norwegia melakukan perjalanan liburan lebih dari satu kali setiap tahunnya. "Hal ini yang mendorong partisipasi KBRI Oslo untuk ambil bagian dalam Reiseliv," terang Febby.

Kehadiran Indonesia untuk kali keempat tahun ini bertujuan untuk mempertahankan agar Indonesia tetap masuk dalam jaringan peta pariwisata Norwegia, serta menjaring wisatawan Norwegia sebanyak-banyaknya ke Indonesia.

Upaya ini antara lain didukung dengan display berbagai benda seni dan barang-barang promosi pariwisata di Paviliun Indonesia, tayangan keragaman potensi wisata melalui layarkaca, brosur, dan suguhan keindahan seni budaya Indonesia berupa penampilan gamelan, Tari Yapong, Bajidor Kahot, Merak dan Saman yang dibawakan oleh kelompok Tari Anak Indonesia binaan KBRI Oslo.

Selain itu Indonesia juga menyuguhkan keragaman pangan khas Indonesia, seperti: rempeyek, pukis, lumpia, permen jahe dan berbagai produk makanan produksi Indonesia yang saat ini dapat dengan mudah diperoleh berbagai supermarket di Norwegia.

Sementara itu Direktur Utama Reiseliv Torill Engelberg dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa Reiseliv ditujukan untuk menjadi bursa inspirasi dan tempat pertemuan baik bagi kalangan bisnis wisata maupun masyarakat yang ingin berwisata.

"Mereka dapat saling melakukan tatap muka dan berhubungan secara langsung dengan 400 peserta pameran, yang memberikan tawaran dan informasi terkini mengenai keindahan pariwisata di seluruh dunia," demikian Engelberg.

Untuk edisi 2010, Reiseliv memfokuskan pada tema wisata Sport and Mega Tourism dan menjadikan Spanyol sebagai mitra utama. (es/es)

Sumber: http://www.detikfinance.com
-

Arsip Blog

Recent Posts