Visit Kalbar 2010 Belum Digarap Maksimal

Sungai Raya - Pelaksanaan program tahun kunjungan wisata (Visit Kalbar Years 2010) dinilai masih belum dijalankan maksimal Pemprov Kalbar karena dalam pelaksanaannya, masih banyak komponen pendukung yang tidak dilibatkan secara maksimal.

“Sebagai daerah tujuan wisata, keterbatasan sarana dan prasarana transportasi termasuk infrastruktur masih menjadi kendala. Kita harus akui, masih belum siap,” kata Ketua Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) region Kalbar, Sy Usmulyani kepada sejumlah wartawan, Selasa(12/10) di ruang kerjanya.

Menurut dia prasarana dan sarana pendukung di antaranya jalan penghubung jalur darat tidak optimal. Belum lagi, jalur transportasi udara ke daerah perhuluan seperti Sanggau, Melawi, Sekadau dan Kayong Utara belum ada. ”Bagaimana wisatawan bisa ke tempat objek wisata jika tempat mereka mendarat belum ada. Belum lagi jalan-jalan masih ada berlubang. Padahal daerah-daerah tersebut menyimpan objek wisata terindah,” katanya.

Objek wisata di ibukotanya Kapuas Hulu, Putussibau misalnya, memiliki danau indah bernama Danau Sentarum. Bagi wisatawan mancanegara, tempat tersebut merupakan salah satu surganya pemandangan terindah di dunia. Belum lagi air terjun 7 tingkat membelah gunung di daerah tersebut. ”Di negara lain tidak ada. Tetapi aneh tempat begini justru belum dikenal menyeluruh,” ungkap dia.

Mengenalkan visit year di Kalbar supaya menjadi meriah, tak cukup memasarkan di daerah lokal. Kalimantan Barat, justru sudah kalah bersaing ketika Provinsi Kaltim memasukkan visit years-nya di televisi swasta nasional. Sementara provinsi semacam Sumatera Selatan bahkan sudah memasang visit year ke Sungai Musi berbentuk billboard di Bandara Cengkareng, Jakarta.

”Seharusnya kita seperti itu. Kalau memang ingin serius menjual wisata Kalbar,” ujarnya. “Saya hanya lihat visit year Kalbar di pintu masuk Bandar Udara Supadio,” timpal dia.

Bukan itu saja, Kalbar sudah seharusnya masuk pesawat berbadan lebar dengan penerbangan langsung. Sebab, lokal Indonesia seperti Natuna, Banten, Kepri ingin menjalin banyak kerjasama dan berharap ada penerbangan langsung. Kemungkinan provinsi lain juga ingin supaya ada direct planning tanpa lagi transit di Jakarta.

Konsumen asal negara Eropa, Asia dan Timur Tengah juga berharap Kalbar dapat disinggahi secara langsung tanpa lagi transit di negara lain. Seperti diketahui, warga luar Indonesia , yang ingin berwisata dan urusan lain harus transit di Jakarta, Malaysia ataupun Singapura. Tidak heran biaya perjalanan mereka menjadi panjang dan mahal.

‘Masalah lain, seperti objek-objek wisata terekam dan agenda wisata terjadwal belum dimiliki Kalbar. Selama ini, warga luar mengenalnya melalui mulut ke mulut dan buka internet tanpa disengaja. Di negara Eropa, ketika wisatawan luar sampai di bandar udara saja, sudah punya buku kecil panduan wisata ke tempat tersebut,” tukasnya.(rox)

Sumber: http://www.equator-news.com
-

Arsip Blog

Recent Posts