25 Motif Songket Diusulkan Hak Paten

Palembang - Pemerintah Kota Palembang mendaftarkan 25 motif kain songket ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan hak paten. Ini merupakan bagian dari upaya melindungi sekaligus menghargai kreativitas dan warisan budaya setempat.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Pemerintah Kota Palembang Wantjik Badaruddin, Selasa (6/4) di Palembang, nama-nama motif kain songket yang diajukan hak patennya antara lain nago besaung, lepus bintang berakit, tigo negeri betabur intan, tigo negeri cantik manis, dan limar cempuk.

Semua berkas motif telah dimasukkan ke Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Dengan demikian, saat ini pemkot masih menunggu proses dan hasilnya. Kalau pematenan disetujui, Pemkot Palembang akan menjalankan rencana selanjutnya, yakni menggali sejumlah motif songket tradisional lainnya.

”Diperkirakan 100 motif songket Palembang belum didata dan didaftarkan ke HAKI,” kata Wantjik.

Menurut Yudhy PR, pengamat budaya dari Palembang, songket merupakan kain yang memiliki nilai sejarah tinggi. Berdasarkan kajian sejarah, motif kain songket dikenal untuk pertama kalinya melalui penemuan arca di Candi Bumiayu.

Temuan itu diperkirakan berasal dari abad ke-11 hingga ke-12. Ketika ditemukan, ada dua macam motif kain songket yang digunakan di arca tersebut.

Hasil tinjauan sejarah juga menunjukkan bahwa keberadaan kain songket ini terpengaruh oleh kebudayaan bangsa China. Kajian tersebut diperkuat melalui keberadaan warna dan motif songket yang ada kemiripan dengan kain-kain dari China.

”Memang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai Kesultanan Palembang pengaruh kebudayaan China cukup kuat. Tidak hanya pada kain, tetapi juga terlihat melalui keragaman kulinernya,” kata Yudhy.

Pada era kerajaan sampai kesultanan, keberadaan kain songket ini terkait dengan status sosial. Hak pemakaiannya juga sangat terbatas, terutama bagi raja, sultan, dan anggota keluarganya. Kaum awam sulit memiliki, apalagi memakainya. (ONI)

Sumber: http://cetak.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts