Melongok Sejarah Surat Menyurat Indonesia

Museum Pos Indonesia beroperasi pada masa Hindia Belanda dengan nama Pos Telegraph dan Telepon (PTT). Namun akibat pergelakan revolusi, museum tersebut tidak mendapat perhatian, bahkan nyaris terlupakan.

Menyadari pentingnya museum tersebut, pada tahun 1980 Direksi Perum dan Giro membentuk suatu panitia untuk menghidupkan kembali museum tersebut. Maka pada tanggal 27 September 1983, bersamaan dengan Hari Bhakti Postel ke-38, museum ini secara resmi dibuka untuk umum oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Achmad Tahir, dan diberi nama nama Museum Pos dan Giro.

Terhitung mulai tanggal 20 Juni 1995, nama museum berubah menjadi Museum Pos Indonesia. Museum yang terletak di Jalan Cilaki no 73, Bandung itu memiliki banyak koleksi yang terdiri dari perangko-perangko asli Indonesia dan dari berbagai negara.

Selain perangko-perangko yang sangat bersejarah tersebut, museum ini juga mengoleksi berbagai benda yang berkaitan dengan sejarah perusahaan pos di Indonesia, seperti timbangan paket, alat cetak perangko, surat-surat berharga, armada pengantar surat, dan lainnya.

Bagi Anda yang berminat mengunjungi museum ini silahkan datang pada hari Senin hingga Minggu pada pukul 09.00-16.00 WIB (hari besar libur) dan tanpa ada biaya masuk.

Sedangkan bagi Anda yang akan pergi bersama rombongan dalam jumlah banyak, disarankan untuk konfirmasikan kedatangan terlebih dahulu ke pihak museum di nomor telepon (022) 420194 ext 153.

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
-

Arsip Blog

Recent Posts