Pemerintah Dukung Ambon Water Front City

Ambon - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan, pemerintah pusat mendukung sepenuhnya konsep Ambon Water Front City (WFC) yang mulai dikembangkan pemerintah kota (Pemkot) Ambon.

"Ambon WFC merupakan terobosan dan konsep yang sangat baik dalam mengembangkan kawasan pesisir dan laut, mengingat ibu kota provinsi Maluku ini tercatat sebagai kota terpadat di dunia," kata Menteri Fadel Muhammad di Ambon, Jumat (16/4).

Ia mengatakan, konsep WFC merupakan upaya Pemkot Ambon untuk meningkatkan program pembangunan di tengah keterbatasan lahan dengan menjadikan laut sebagai sumber utama pengembangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

"Saya mendukung sepenuhnya pengembangan konsep ini dan akan melaporkannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," katanya.

Menteri Fadel Muhammad menegaskan, akan melakukan rapat antarkementrian terkait untuk melihat dan membicarakan bantuan anggaran untuk membiayai program yang akan dijadikan contoh untuk dikembang di tanah air itu.

"Program ini butuh dana awal dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian terkait untuk pengembangan agar konsep Ambon WFC benar-benar menjadi matang dan bisa digunakan Pemkot Ambon untuk ditawarkan kepada para calon investor asing," ujar Menteri Fadel Muhammad.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengarahkan masing-masing Kementrian untuk melakukan kerjasama dengan Pemkot Ambon, guna menjadikan konsep Ambon WFC sebagai ujung tombak pengelolaan dan pengembangan wilayah pesisir terutama Teluk Ambon bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Master plant
Wali Kota Ambon Jopi Papilaja mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan salah satu konsultan asal Makassar untuk membuat perencanaan untuk menjabarkan secara rinci konsep Ambon WFC lengkap dengan berbagai peluang yang akan dikembangkan di masa mendatang.

Gagasan konsep pengembangan WFC, kata Papilaja, berangkat dari daya dukung lahan di Ambon yang semakin terbatas sebagai akibat dinamika pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang semakin bertambah.

Selain itu, masalah tanah di Ambon juga merupakan sebuah persoalan besar yang saat ini sulit diatasi. "Di Ambon sudah mendapatkan kepastian soal lahan karena setiap saat akan menimbulkan konflik kepemilikan," katanya.

Pengembangan konsep Ambon WFC, tandasnya, akan berdampak membuka lima titik sumbat pembangunan di Ambon sebagai ibu kota provinsi diantaranya membuka akses ke laut Banda dan Arafura sebagai "sorga" perikanan di dunia, mengatasi kesenjangan di Kawasan Timur Indonesia dengan kawasan Barat, membuka kerjasama kawasan internasional dan kemandirian pangan.

Konsep WFC, akan menitikberatkan pada pengelolaan dan pengembangan berbagai potensi sumber daya alam yang ada di Teluk Ambon, diantaranya untuk kawasan budidaya teluk terpadu, wisata mangrove dan green airport di Kecamatan Teluk Ambon.

Selain itu salinitasi air, pembangkit tenaga arus dan gelombang serta pembuatan city centre dengan memanfaatkan sedimentasi sepanjang 400 meter di sekitar Desa Galala dan Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau.

"Setelah master plantnya dapat dirampungkan, akan ditindaklanjuti dengan membuat peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang pengelolaan wilayah pesisir dan Teluk Ambon, maupun pengelolaannya akan ditangani secara profesional dan terpusat oleh badan pengelola yang dibentuk secara khusus," ujar Papilaja. (Ant/OL-06)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com
-

Arsip Blog

Recent Posts