Pulau Sikuai Nyaris Telantar dan Sepi

Padang - Pulau Sikuai yang terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, nyaris telantar dan sepi pengunjung. Kunjungan Kompas ke pulau seluas 38,6 kilometer persegi yang masih dipenuhi beragam biota laut dan berjenis-jenis flora dan fauna tersebut pada Sabtu (3/4) menunjukkan tidak banyak wisatawan yang datang ke pulau itu, bahkan pada akhir pekan panjang yang mulai sejak Jumat (2/4) tersebut.

Dari tidak kurang 54 bangunan resor beragam ukuran yang disewakan Rp 800.000 hingga Rp 4.000.000 per malam itu, hanya terisi tidak kurang dari 15 resor. Pantai dengan perpaduan pasir warna coklat susu yang lembut dan terumbu karang berujung tajam yang terlihat dari permukaan itu dinikmati oleh beberapa orang saja.

Padahal, pulau yang bisa dikelilingi dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar satu jam itu dipenuhi pemandangan yang memanjakan. Selain sejumlah biota laut dan sebagian terumbu karang yang masih dapat terlihat, sekalipun beberapa di antaranya sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, sejumlah flora dan fauna di garis pantai juga menarik untuk dinikmati.

Sejumlah pekerja mengatakan, tingkat hunian turun drastis sejak terjadinya gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian bangunan di Sumatera Barat pada 30 September lalu. Beberapa pekerja yang berasal dari luar Kota Padang, semenjak gempa bumi melanda, memutuskan untuk meninggalkan pulau itu.

Selain itu, relatif tidak adanya informasi dari pusat Kota Padang untuk mencapai Pulai Sikuai juga menjadi kendala utama. Ketiadaan terminal bus atau angkutan kota di Kota Padang membuat pengunjung dari luar Kota Padang hampir mustahil mengunjungi Pulau Sikuai.

Neil (32), seorang pengunjung asal Kanada yang membeli paket wisata ke pulau itu, mengatakan, Pulau Sikuai semestinya bisa dikelola lebih baik. Ia mencontohkan, pengelola pulau itu tidak semestinya mematikan listrik setiap pukul 08.00 hingga pukul 17.00.

”Jika alasannya untuk menghemat, tamu tentu akan merasa tidak nyaman. Ini bukan cara untuk berhemat,” ujar Neil.

Pemilik New Sikuai Island Resort, yang mengelola Pulau Sikuai sejak 2007, Rikwan, mengatakan pihaknya tidak memperoleh dukungan apa pun dari pemerintah untuk mengelola pulau tersebut. Rikwan membeli hak pengelolaan Pulau Sikuai pada 2007 dari pemilik lama dengan nilai investasi yang digelontorkan sebesar Rp 4 miliar.

Peneliti budaya dari Universitas Negeri Padang, Ady Rosa, mengatakan, industri pariwisata di Pulau Sikuai dan Sumatera Barat secara keseluruhan belum digarap maksimal karena tidak memanfaatkan jejaring. ”Padahal pariwisata tidak bisa berdiri sendiri,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat James Hellyward mengatakan, pengelolaan Pulau Sikuai adalah wewenang Pemerintah Kota Padang. (INK)

Sumber: http://cetak.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts