Situs Budaya di Puncak Bukit Raya Terancam

Pontianak - Paguyuban Dayak Uud Danum Kota Pontianak berharap sebuah situs yang berada di puncak Bukit Raya, perhuluan Sungai Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menjadi cagar budaya karena kondisinya semakin memprihatinkan.

Ketua Paguyuban Dayak Uud Danum Kota Pontianak Rafael Syamsudin di Pontianak, Minggu, mengatakan bahwa situs budaya yang diyakini sudah berusia ribuan tahun itu kini kondisinya tak terurus.

Selain itu, kata dia, beberapa bagian dari situs berbentuk patung singa berkepala lembu itu sudah mulai rusak oleh tangan-tangan jahil yang sengaja mengambil salah satu kepingan bangunannya.

Menurut Rafael Syamsudin, patung tersebut diyakini sebagai lambang kebesaran dan kejayaan leluhur mayarakat Dayak Uud Danum sejak ribuan tahun lalu.

Lokasi yang sulit dijangkau menjadi salah satu penyebab situs tersebut keberadaannya semakin terancam. "Ada baiknya pemerintah membuat tanda sedini mungkin sebagai usaha perlindungan, sekaligus berupaya mengungkap fakta sejarah di balik situs tersebut," katanya.

Menuju puncak Bukit Raya tidak mudah. Rutenya dimulai dari Nanga Serawai Kabupaten Sintang. Di sana bisa menggunakan jasa transportasi air sampai ke perkampungan Dusun Romukhoy, di Desa Rantau Malam.

Kemudian dari Romukhoy ke Bukit Raya, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama tiga sampai empat hari melewati Mihipit, Hulu Labang, Birang Merabai.

Bukit Raya memiliki ketinggian 2.278 meter di atas permukaan laut dan merupakan bukit tertinggi kedua di Pulau Kalimantan setelah Bukit Kinabalu, Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia, yang memiliki ketinggian 4.095 meter di atas permukaan laut.

Ia melanjutkan, situs itu dapat dijadikan sebagai monumen peninggalan budaya yang diwariskan leluhur. Suku Dayak Uud Danum dijadikan sebagai tempat bertapa untuk memohon kepada "hatallak" (Tuhan) agar diberi petunjuk dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

Ia berharap, dengan menjadi cagar budaya kelestarian situs tersebut semakin terjaga karena dapat terintegrasi dengan program Balai Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya. (JY)

Sumber: http://oase.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts