Tawarkan Bukit Kelam Wisata Termegah

Sintang - Pemkab Sintang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, berencana menata kawasan wisata Bukit Kelam. Rencananya kawasan ini, bakal menjadi tempat wisata termegah di Kalbar. Upaya yang dilakukan dengan cara melibatkan pihak ketiga.

“Kita sudah melakukan komunikasi dengan PT Surya Alam Nusantara. Mereka berniat berinvestasi di Bukit Kelam, dalam bidang kepariwisataan,” ungkap Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sintang, Drs A. Tilla M.Si pada Equator Kamis (22/4) kemarin.

Tilla mengatakan, jika komunikasi berlanjut pada penandatanganan MoU, maka kawasan Bukit Kelam akan ditata dengan desain modern. Mulai dari jalan, tempat parkir, kafe, WC maupun taman wisata itu sendiri. Jalan direncanakan dibangun dengan dua jalur, setiap jalur dibangun sebuah pintu gerbang. Ada pun tempat parkir, dilakukan penambahan dan setiap lapangan yang sudah ada akan diperluas. “Ini sebagai salah satu bentuk antisipasi, jika ada momen kegiatan dan pengunjung membeludak,” ujarnya.

Mengenai kafe dan WC, bangunan tersebut ditata menyesuaikan letak dibangunnya water bum. Jika sebelumnya berada di tengah-tengah, maka di relokasi mengelilingi Bukit Kelam. “Kita berkeinginan disitu ada water bum. Nah, bangunan itulah yang nantinya menjadikan Bukit Kelam tampak megah,” ucapnya.

Berdasarkan desain yang sudah ada, beberapa titik akan dibangun waduk besar, sebagai penampungan air dan sekaligus penunjang water bum. Waduk dibuat sekitar tiga atau empat buah, sehingga air yang mengalir dari atas bukit dapat mengalir dari waduk yang satu dan diteruskan ke waduk yang lain. Agar pengunjung dapat melihat pemandangan puncak Bukit Kelam, tangga-tangga yang ada akan direnovasi, dibuat melingkar mengelilingi bukit.

Disamping menata pemandangan wisata alam, wisata budaya juga akan . dikembangkan. Hal itu bermaksud untuk melengkapi keindahan wisata di Bukit Kelam itu sendiri. “Semua sudah diatur dan didesain sebaik mungkin. Hanya memang, sampai sekarang belum ada konfirmasi balik dari pihak perusahaan terkait kesanggupan itu,” terangnya.

Belum adanya konfirmasi perihal kesanggupan itu, membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sintang tidak bisa memastikan apakah perusahaan tersebut benar-benar akan menanamkan investasinya atau tidak.

“Kita belum berani memastikan, apakah perusahaan serius atau tidak. Pasalnya, sampai sekarang belum ada penandatanganan MoU antara Pemkab dan perusahaan,” jawab Tilla ketika disinggung mengenai keseriusan pihak perusahaan.

Terkait hal itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memberikan deadline waktu dua minggu, menunggu jawaban kesiapan pihak perusahaan.

“Dulu mereka mengatakan, masih mau mengurus perizinan di Departemen Kehutanan. Kita tunggu dalam dua minggu ini. Jika tidak ada konfirmasi balik, maka kita akan carikan investor lokal. Saya kira banyak yang mau. Investasi ini cukup menjanjikan. Hanya saja perlu modal besar,” pungkasnya. (din)

Sumber: http://www.equator-news.com
-

Arsip Blog

Recent Posts