Upacara Adat Tepung Taun dan Nyiramken di Talaga

Majalengka - Upaya untuk melestarikan adat istiadat yang terpelihara secara tertib itu sudah barang tentu sangat besar manfaatnya dalam mewujudkan masyarakat aman, tenteram dan bersahaja. Maka, kata Wakil Bupati (Wabup) H Karna Sobahi selaku perwakilan Pemkab Majalengka mengucapkan selamat kepada ahli waris dan masyarakat kecamatan Talaga yang pada saat ini sedang melaksanakan upacara adat tepung taun dan prosesi nyiramkeun benda-benda pusaka.

Demikian dikatakan Wabup H Karna Sobahi pada upacara tradisi kerajaan Talagamanggung, dikecamatan Talaga yang dihadiri Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf dan artis sinetron Primus Yustisio, unsur muspida dan muspika, Senin (9/2).

Dikatakan, dalam sejarah Majalengka, meski saat ini belum ada penelitian resmi yang menggali sejarah Majalengka kerajaan Talaga mempunyai peranan yang sangat penting dalam cikal bakalnya Kabupaten Majalengka.

Maka, dijelaskan Wabup, sejarah yang perna mencatat kejadian-kejadian di masa lalu harus menjadi cermin, motivasi dan inspirasi dalam rangka membangun kesejahteraan masyarakat. Apalagi, dengan membakarnya semangat pembangunan saat ini. Sudah barang tentu sejarah kerajaan Talaga yang terkenal harus bisa direfleksikan dalam membangun keharmonisan masyarakat Majalengka yang religius.

Kita perlu bersyukur, sebab dalam rangka mendukung perkembangan museum Talagamanggung merupakan salah satu museum purbakala yang ada di Majalengka dan Jawa Barat mendapat perhatian dari pejabat-pejabat di tatar Sunda.

Perhatian ini harus menjadi motivasi ahli waris dan pengurus yayasan Talagamanggung supaya dapat membesarkan museum Talagamanggung dan bisa mendukung program pembangunan pariwisata di Kabupaten Majalengka, kata Wabup H Karna.

Sebelum dilakukan prosesi Nyiramkeun, Muspida dan unsur Muspika kecamatan Talaga dirias dengan pakaian adat kerajaan dan diarak mempergunakan kuda layaknya raja yang dikawal prajurit istana menuju lokasi museum tidak jauh dari kantor kecamatan.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Dede Yusuf dan Wabup H Karna Sobahi berkesempatan menyatukan air yang berasal dari tujuh mata air di wilayah kecamatan Talaga untuk prosesi Nyiramkeun kedalam periuk (wadah yang terbuat dari tanah). (ck-69)

Sumber: http://www.hupelita.com
-

Arsip Blog

Recent Posts