Agar Bahasa Dayak Maanyan Tidak Punah

Palangkaraya - Bahasa suku Dayak Maanyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) harus diperkenalkan sejak dini kepada generasi muda suku tersebut agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman.

"Tidak sedikit generasi muda kami yang malu menggunakan bahasa suku Dayak Maanyan," kata sesepuh Kerukunan warga Dusun Maanyan dan Lawangan (Dusmala) wilayah Jabodetabek Siprento M Lusa, kepada pers di Palangkaraya, Sabtu.

Hal ini katanya dikarenakan kurangnya peran orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya mengenai tradisi dan seni budaya suku Maanyan dalam kesehariannya. Staf pada Direktorat Pembinaan Kesadaran Bela Negara Kementrian Pertahanan RI ini juga mengatakan penggunaan bahasa sebagai jati diri, juga kerap ditinggalkan oleh warga suku tersebut, baik yang ada di luar maupun di Kalteng sendiri.

Untuk itulah, melalui pertemuan besar Dusmala se-Indonesia yang dilaksanakan pad 16-17 April 2010 diharapkan akan lahir suatu keputusan bersama dalam upaya pelestarian seni dan budaya adat istiadat suku Dayak Maanyan.

Suku Dayak Maanyan merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami Pulau Kalimantan yang bermukim di antara sungai Barito dan pegunungan Meratus, meliputi sebagian wilayah utara Kalteng yang dominan tersebar di wilayah Kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur sampai bagian pedalaman.

Sejalan dengan perkembangan zaman, orang Maanyan bergabung dengan suku bangsa lain yang merupakan rumpun yang hampir sama dengan Maanyan yang mendiami alur sungai Barito dan sekitarnya menggabungkan diri dengan sebutan Dusma yang merupakan penggabungan Dusan dan Maanyan.

Sementara itu, Ketua Kerukunan Warga Dusmala Palangkaraya Martin Ludjen mengatakan pelaksanaan pertemuan besar Dusmala diharapkan dapat memperat tali silahturahmi sesama warga Dusmala yang ada di perantauan. Selain itu katanya melalui pertemuan tersebut diharapkan dapat melahirkan suatu rekomendasi bagi warga Dusmala untuk memajukan perekonomomian daerah.

"Kami juga mengharapkan dalam pertemuan tersebut dapat melahirkan suatu kepetusan bersama pembentukan pengurus Dusmala nasional," katanya.

Ketua panitia pelaksana pertemuan, Don Leiden, mengatakan tujuan diadakannya pertemuan tersebut antara lain yakni reorientasi sekaligus menyatukan pemahaman tentang adat istiadat Dusun, Maanyan dan Lawangan dalam upaya peningkatan eksistensi kerukunan yang bermuara pada upaya pemberdayaan anggota warga dalam rangka peningkatan kesejahteraan hidup yang lebih bermartabat.

"Mengembangkan solidaritas hidup bermasyarakat dengan kepedulian sosial ang tinggi serta menumbuh kembangkan keswadayaan, akses dan kontrol terhadap sumber daya yang dimiliki," katanya.

Sumber: http://wartadigital.com
-

Arsip Blog

Recent Posts