Besemah, Tanah Para Leluhur

Oleh: Wisnu Aji Dewabrata dan buyung Wijaya Kusuma

KOMPAS.com- Yopi, petani kopi dari Desa Talang Pagar Agung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tak pernah menyangka kalau di bawah kebun kopi yang setiap hari dilaluinya terdapat peninggalan megalitik berupa bilik batu. Dua bilik batu yang letaknya bersebelahan itu ditemukan pada Desember tahun 2009.

”Pemilik kebun ini Pak Lukman. Suatu hari dia bermimpi kalau di bawah batu besar di kebunnya ada sesuatu. Pak Lukman mengikuti perintah mimpinya dan menemukan dua bilik batu ini,” kata Yopi, pekan terakhir Februari lalu.

Menemukan peninggalan megalitik melalui mimpi adalah cerita yang umum di masyarakat. Apa pun cerita yang beredar dari mulut ke mulut, kenyataannya memang banyak penemuan peninggalan megalitik di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam. Peninggalan megalitik Besemah berwujud bilik batu, batu berlubang (lumpang), arca, batu tegak, dan dolmen.

Wilayah Lahat dan Pagaralam adalah bagian dari Pegunungan Bukit Barisan di pantai barat Sumatera. Kedua kawasan itu sampai ke sebagian wilayah Bengkulu disebut sebagai kawasan Besemah (Pasemah). Besemah merupakan daerah pegunungan subur untuk pertanian sehingga tak heran bila kawasan itu menjadi pusat permukiman sejak ribuan tahun lalu.

Peninggalan megalitik Besemah mulai diteliti tahun 1930-1931 oleh Van der Hoop dari Belanda. Buku karya Van der Hoop berjudul Megalithic Remains in South Sumatera (1932) merupakan buku babon yang mengulas megalitik Besemah secara lengkap. (M Zaid Wahyudi)

Sumber: http://oase.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts