'Perdamaian', Tema Festival Danau Poso

Poso - Festival Danau Poso (FDP) 2010 kembali akan digelar di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 4-10 Agustus 2010 dengan mengusung tema "Festival Perdamaian" (Peace Festival).

Panitia festival akan menghadirkan lebih banyak pemangku kepentingan di sektor kebudayaan dan pariwisata dibanding FDP sebelumnya, kata Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Suaib Djafar kepada ANTARA di Palu, Kamis.

Ia mengatakan, FDP yang telah menjadi kalender tetap kegiatan kepariwisataan nasional kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata itu akan dikemas lebih profesional untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara.

Sasaran utama penyelenggaraan festival ini adalah mempromosikan potensi budaya dan pariwisata daerah sekaligus untuk membuktikan kepada masyarakat di dalam dan luar negeri bahwa situasi keamanan di Kabupaten Poso sudah pulih sehingga aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan.

Kegiatan utama festiva ini masih pada kegiatan seni dan budaya, seperti pergelaran pesona budaya daerah, peragan busana dan tari kreasi daerah, musik tradisional, lomba renang dan dayung di Danau Poso, permainan gasing,lomba ketangkasan menangkap ikan sidat (sogili).

Menurut Suaib, sebelum seluruh rangkaian kegiatan budaya dan seni itu digelar, FDP akan diawali dengan pertemuan tokoh-tokoh adat, agama, tokoh masyarakat dan para pejabat instansi terkait setelah Menbudpar Jero Wacik membuka acara tersebut di tepian Danau Poso.

Pertemuan yang digagas oleh Disbudpar dan Badan Kesbang Linmas Sulteng ini bertujuan mempererat tali silaturahmi, komunikasi dan interaksi serta komitmen bersama untuk terus memperkokoh persatuan dan persaudaraan serta merajut kembali kerukunan hidup antarumat beragama di Poso.

Karena itu, pemangku kepentingan yang akan terlibat dalam FDP 2010 ini akan lebih banyak karena akan meliputi tokoh-tokoh masyarakat, agama, politi, pemerintahan, keamanan, pendidikan, sosial, kesehatan dan berbagai sektor lainnya, termasuk masyarakat luas khususnya di daerah Tentena dan sekitarnya.

Suaib menjelaskan, konflik Poso 10 tahun lalu sempat memorak-porandakan sektor kepariwisataan di daerah ini. Penyelenggaraan FDP terhenti selama beberapa tahun dan kunjungan wisatawan khususnya dari mancanegara melorot tajam.

"Namun sejak 2008, FDP kembali digelar dan kunjungan wisman berangsur naik sehingga kita kembali memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk mempromosikan dan menjual potensi wisata di daerah ini," katanya.

Ia menyebutkan, tahun 2009, Sulteng dikunjungi sekitar 3.800 orang wisatawan mancanegara dan 1,3 juta lebih wisatawan nusantara.

Kunjungan wisman itu naik 100 persen lebih dibanding 2008 sekitar 1.850 orang dan tahun 2010 ini diharapkan naik 40 persen.

Obyek wisata Danau Poso merupakan salah satu dari empat tempat wisata yang paling digemari turis asing selain Taman Nasional Lore Lindu (Poso-Sigi), wisata alam bawah laut Kepulauan Togean (Toko Una-una) dan pantai Tanjung Karang (Donggala). (JY)

Sumber: http://oase.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts