Manfaat Sail Banda Bagi Bumi Maluku

Oleh Wuryanti Puspitasari

Bumi Maluku tengah berbenah, menyambut perhelatan akbar Sail Indonesia 2010 yang gaungnya telah dikumandangkan para "pembesar" sejak lama.

Acara tahunan yang akan berlangsung pada 27 Juli hingga 8 Agustus 2010 akan berpusat di Banda Neira, gugusan pulau-pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Berbagai potensi di negeri cakalele itu siap dieksplorasi, merefleksikan Indonesia yang maha kaya sumber daya alam.

Belajar dari kesuksesan Sail Bunaken 2009, maka Maluku juga akan mendemonstrasikan diri pada dunia internasional tentang ragam potensi kelautan, wisata bahari, terumbu karang, kebudayaan dan sektor perikanan.

Tidak tanggung-tanggung, anggaran sekitar Rp160 miliar sudah dipersiapkan pemerintah untuk menyukseskan ajang pencitraan Maluku sebagai bagian dari kawasan Indonesia bagian timur yang pantas dilirik.

Bagi pemerintah, total anggaran Rp160 miliar untuk sebuah kegiatan berskala internasional itu tidak berarti bila dibandingkan dengan berbagai dampak positif yang diharapkan akan diraih.

Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan dampak positifnya mulai dari jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang.

Ia mencontohkan jangka pendek yang bisa diraih adalah citra positif secara nasional maupun internasional bahwa Provinsi Maluku, khususnya Ambon merupakan wilayah yang damai, nyaman dan memiliki potensi sumber daya alam yang sangat banyak, pascakerusuhan yang bernuansa SARA pada 1999 silam.

Agung juga mencontohkan keuntungan jangka panjang yang bisa diperoleh dengan penyelenggaraan Sail Banda diantaranya pembangunan infrastruktur jalan bagi masyarakat, pembangunan pelabuhan perikanan yang berkelanjutan hingga penanaman modal baik oleh investor lokal maupun asing.

Dan hal itu dipercaya akan mendongkrak berbagai sektor perekonomian dan pada akhirnya bermuara pada tercapainya tingkat kesejahteraan rakyat yang layak.

Selain itu, Menteri juga menegaskan banyak kegiatan positif yang akan digelar dalam Sail Banda yang akan melibatkan berbagai kalangan dalam negeri dan luar negeri mulai dari lomba perahu layar hingga bakti sosial.

"Dalam kegiatan bakti sosial, manfaat positif akan diperoleh masyarakat setempat secara langsung contohnya renovasi rumah-rumah ibadah, pengobatan gratis bagi warga dan lain sebagainya," katanya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menambahkan Kegiatan yang dinaungi oleh Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2009 itu diantaranya berisikan lomba perahu layar, yang dimulai dari Darwin Australia, lomba memancing, dan turnamen menyelam internasional.

Selain itu, akan dihadirkan tujuh konferensi nasional dan internasional diantaranya konferensi kerja sama Indonesia-Australia di bidang kelautan dan perikanan, konferensi internasional terumbu karang dan pulau-pulau kecil, konferensi nasional ke-VII Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau Kecil.

Ada juga seminar internasional tanaman sagu, simposium internasional ilmu pengetahuan teknologi kelautan dan perikanan serta seminar internasional teknologi eksplorasi bawah laut.

Dalam kegiatan yang bertema "Small Island For Our Future" atau pulau-pulau kecil untuk masa depan itu juga akan diisi oleh kegiatan sosial yaitu operasi "Bakti Surya Baskara Jaya".

Operasi Bakti Surya Baskara Jaya merupakan kegiatan yang didukung oleh beberapa kementerian dan lembaga serta TNI Angkatan Laut dan Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat menjadi koordinatornya.

Operasi Bakti Surya Baskara Jaya akan melakukan kegiatan bakti sosial dan bantuan kesehatan bagi masyarakat yang berada di Maluku bagian utara hingga selatan khususnya di wilayah pesisir pantai.

Bahkan, lima angkatan laut dari lima negara sahabat yakni Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura dan Malaysia sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut berpartisipasi dalam acara Operasi Bakti Surya Baskara Jaya.

Menariknya, Angkatan Laut Amerika Sertikat merencanakan untuk mendatangkan kapal rumah sakit terbesar AS yakni USNS MERCY T-AH19 ke perairan Banda.

Kapal ini panjangnya 273 meter dan membawa 956 tenaga medis dan paramedis.
Rumah sakit terapung ini juga memiliki spektrum layanan bedah dan medis yang lengkap dan mampu menyimpan hingga 5.000 unit kantung darah dan menampung hingga 1.000 orang pasien.

Sementara itu, angkatan laut dari negara-negara lain yang ingin ikut berbagung dalam Sail Banda merencanakan untuk menurunkan kapal angkutan laut dan kapal perang mereka.

Operasi Bakti Surya Baskara Jaya merencanakan untuk melakukan kegiatan diantaranya bantuan kesehatan, operasi bibir sumbing, pengobatan umum, pengobatan gigi dan mulut, katarak, operasi kecil dan besar lainnya, vaksinasi, pemberantasan penyakit menular dengan pemberian kelambu dan penyemprotan dan lain sebagainya bagi masyarakat di perairan Banda, perairan Ambon dan sekitarnya.

Namun demikian, dari berbagai daftar panjang rangkaian acara yang telah dipersiapkan, penduduk lokal hanya bisa menanti janji pemerintah soal manfaat Sail Banda bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pasalnya, masyarakat tentu tidak ingin anggaran besar yang telah dipersiapkan untuk kegiatan besar itu akan terbuang sia-sia tanpa membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya penduduk miskin di wilayah pesisir "Moluccas".

-

Arsip Blog

Recent Posts