NTB Segera Gelar Festival Gendang Beleq

Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat segera menggelar Festival Gendang Beleq, sebagai bagian dari upaya pengembangan wisata religi.

"Festival untuk mencari `The Master of Gendang Beleq` atas kemampuan menabuh gendang berukuran besar dalam waktu terlama, dijadwalkan 30 Juli sampai 1 Agustus 2010," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan, Festival Gendang Beleq atau lomba bagendang itu akan melibatkan penabuh gendang dari 10 kabupaten/kota di wilayah NTB sebagai peserta.

Panitia penyelenggara festival itu juga mengundang kelompok penari Barongsai untuk memeriahkan lomba bagendang yang bertujuan memacu kunjungan wisatawan itu.

"Kami juga akan melibatkan kelompok penari Reok dari Ponorogo, dalam festival yang akan dipusatkan di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat," ujarnya.

Aryadi menambahkan, Festival Gendang Beleq itu akan dipadukan dengan Festival Musik Perkusi Nusantara yang melibatkan 10 provinsi di Indonesia, antara lain Bali, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gendang Beleq disebut juga tari tradisional Lombok, karena alat musik utama yang dipakai sebagai pengiring dalam tari ini terdiri atas dua buah gendang besar (dalam bahasa Sasak disebut beleq=besar) yang melebihi ukuran gendang biasa dan sekaligus sebagai properti tari.

Alat musik lain yang dipergunakan untuk mendukung tari ini, yaitu ceng-ceng, suling, rincik, gong, reong, dan gendang kecil.

Konon, gendang beleq dipertunjukkan pada pesta kerajaan mengiringi pasukan yang berangkat perang atau datang dari medan perang.

Dalam perkembangan dewasa ini dijadikan sebagai tari penyambutan tamu.

Sementara instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut.

Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik, seperti "idiofoni" yang menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen.

Kebanyakan instrumen perkusi dikenal sebagai "drum" yang termasuk dalam kategori membranofoni yakni menghasilkan suara saat membran tersebut dipukul.

Perkusi umumnya dianggap sebagai "tulang punggung", atau "jantung" dari sebuah pertunjukan musik, dalam permainan seringkali dikolaborasikan bersama instrumen bass.

Berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra, pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan pada instrumen perkusi bernada, dan instrumen perkusi tak bernada. (ANT/P003)

Sumber: http://www.antaranews.com
-

Arsip Blog

Recent Posts