Pariwisata Bukan Sekadar Jual Objek

Yogyakarta - Pengembangan pariwisata bukan sekadar menjual objek, tetapi harus diupayakan ikut menanggulangi kemiskinan dan kebodohan masyarakat setempat. "Sampai sekarang sebagian pelaku usaha pariwisata masih menganggap pengembangan sektor ini hanya sekadar menjual objek wisata, dan ini anggapan yang keliru," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih, di Yogyakarta, Selasa (15/6/2010).

Bahkan, menurut Widi, keberhasilan pembangunan pariwisata hanya diukur dari banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi objek wisata.

Widi melanjutkan, jika keberhasilan pengembangan sektor pariwisata hanya diukur dari banyaknya wisman yang berkunjung ke Indonesia, maka kepariwisataan yang dibangun akan rapuh. "Mestinya ukuran keberhasilan pengembangan pariwisata harus diubah, yaitu dilihat dari sejauh mana sektor itu mampu ikut menanggulangi kemiskinan dan kebodohan masyarakat setempat," ujar Widi.

Untuk itu, dalam membangun kepariwisataan harus kokoh, atau tidak rapuh dengan berbagai isu. "Ini yang harus dicari solusinya," katanya.

Membangun sektor pariwisata memerlukan seni pergaulan yang simpatik, karena rasa simpatik membuat orang senang, dan menumbuhkan minat untuk berkunjung ke sebuah objek wisata. "Untuk itu, masyarakat di sekitar objek wisata harus mengembangkan rasa simpatik terhadap wisatawan," katanya.

Sedangkan seni sebagai bagian dari budaya, menurut dia merupakan sesuatu yang menyentuh rasa, sehingga rasa itu yang dijual di sektor pariwisata. "Terkait dengan hal itu, menyampaikan pesan pariwisata melalui seni dan budaya merupakan solusi yang tepat dalam membangun sektor ini," katanya. (Ferganata Indra Riatmoko)

Sumber: http://travel.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts