Jogya Dirikan Monumen Batik

Pemerintah Kota Yogyakarta akan mendirikan monumen batik di titik nol kilometer untuk menggantikan Monumen Tapak Prestasi yang akan dipindahkan ke Taman Pintar, sebagai bentuk penghargaan pada batik.

“Sebenarnya ide untuk membangun monumen batik ini sudah ada sebelum UNESCO mengukuhkan batik sebagai warisan budaya dunia dan kebetulan waktunya sangat tepat,” kata Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto usai pencanangan pembangunan Monumen Batik dengan tema “Magnificent of Batik” di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, bangsa Indonesia seharusnya merasa bangga dengan pengakuan tersebut sehingga bisa menumbuhkan rasa percaya diri untuk tetap menggunakan dan mencintai batik.

“Kita seharusnya merasa percaya diri sebagai bangsa Indonesia, karena bangsa ini memiliki begitu banyak potensi yang bisa diunggulkan, salah satunya adalah batik,” katanya.

Ia juga berharap Kota Yogyakarta kelak bisa menjadi simbolisasi batik di Indonesia, serta pusat dari filosofi batik apalagi batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang artinya batik adalah warisan budaya yang bernilai tinggi.

“Tahap awalnya bisa dilakukan dengan mendirikan kampung-kampung batik atau juga mendirikan gedung batik,” lanjutnya.

Ia melanjutkan pengakuan UNESCO tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan industri batik di Yogyakarta dan di seluruh Indonesia, karena batik juga dikenal di daerah lain, tidak hanya di Jawa.

“Konsep yang harus diusung untuk mengembangkan industri batik adalah dengan `home industry` sehingga perajin batik bisa menjadi bagian dari potensi UKM (usaha kecil menengah), khususnya batik tulis dan batik cap,” katanya. (*an/ham)

-

Arsip Blog

Recent Posts