Kampung Batik Giriloyo Makin Manarik

Kampung batik Dusun Giriloyo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), semakin menarik wisatawan mancanegara dan nusantara.

“Setelah batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, kampung batik Giriloyo diperkirakan akan makin banyak dikunjungi wisatawan, apalagi selama ini memang sudah menjadi objek wisata,” kata Ketua Paguyuban Batik Tulis Giriloyo Nur Ahmadi.

Ia mengatakan kalau selama ini cukup banyak dikunjungi wisatawan, setelah batik dikukuhkan sebagai waruisan dunia, wisatawan akan semakin banyak lagi ke Giriloyo.

“Penetapan UNESCO pada batik diharapkan semakin memberi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi sentra kerajinan batik itu,” katanya.

Ia juga berjharap perajin dapat menikmati hasilnya karena produk kerajinan mereka terjual lebih banyak yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut dia selama ini untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kampung batik Giriloyo pihaknya membuat paket kunjungan wisata, yaitu paket jelajah desa, serta paket jelajah desa dan belajar membatik.

Dalam paket jelajah desa wisatawan akan diajak menjelajahi kawasan Giriloyo, sedangkan paket jelajah desa dan belajar membatik wisatawan diajak menjelajahi desa sekaligus belajar membatik.

“Jumlah peserta untuk mengikuti paket wisata kampuing baatik Giriloyo minimal 10 orang dan maksimal 50 orang, khusus paket jelajah desa dan belajar membatik, para peserta akan dipandu para pembatik. Setelah mereka selesai membatik, hasilnya akan menjadi milik wisatawan,” katanya.

Ia mengatakan paket wisata kampung batik Giriloyo menawarkan kepada wisatawan untuk menjelajahi desa sambil melihat pemandangan alam dan kegiatan para perajin batik .

“Selain itu juga ditawarkan untuk melihat rumah tradisional dan makam raja-raja Mataram yang berada di atas puncak bukit Imogiri, serta menikmati makanan dan minuman tradisional, yaitu pecel kembang turi dan wedang uwuh.

“Peserta jelajah desa dalam paket wisata kampung batik Giriloyo dapat menikmati makanan dan minuman khas tersebut sambil menunggu hasil karya dari belajar membatik yangs edang diproses dengan pewarna,” katanya.

Menurut dia Giriloyo adalah dusun di wilayah Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, yang terletak sekitar 17 kilometer selatan Kota Yogyakarta.

Di dusun tersebut ada sepuluh kelompok pembatik yang dibentuk atas prakarsa “Jogja Heritage Society” (JHS) bekerja sama dengan “Australian Indonesia Partnership”.

Ia mengatakan kekuatan batik tulis Giriloyo yang diproduksi para perajin di dusun itu adalah nilai-nilai yang terkandung dalam batik untuk dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari.

“Nilai-nilai itu antara lain kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Nilai kesakralan tercermin dalam motif tertentu yang hanya boleh digunakan oleh Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono dan keluarganya,” katanya. (*An/bo)

-

Arsip Blog

Recent Posts