Kirab Dandangan Tampilkan Potensi Desa

Kudus. Jateng - Kirab Dandangan sebagai tradisi untuk mengumumkan datangnya bulan suci Ramadhan yang akan diselenggarakan pada 10 Agustus 2010 menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Menurut Kepala Seksi Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kudus, Mutrikah, di Kudus, Jumat, konsep prosesi Dandangan 2010 berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Jika sebelumnya hanya menampilkan visualisasi sejarah Dandangan, nantinya akan dimeriahkan pula dengan penampilan potensi lima desa yang ada di Kudus," ujarnya.

Sebanyak lima desa yang akan dilibatkan dalam prosesi tersebut, yakni Desa Jepang (Kecamatan Mejobo) akan menampilkan tradisi "Air Salamun", Desa Padurenan (Gebog) tradisi "Maulidan Jawiyan", Desa Loram Kidul (Mejobo) tradisi "Ampyang Maulid", Desa Patiayam (Jekulo) tradisi "Festival Patiayam", dan Desa wonosoco (Undaan) tradisi "Resik-Resik Sendang".

Dengan ditampilkannya potensi budaya dari masing-masing desa di Kudus itu, katanya, diharapkan masyarakat juga akan mengetahui tradisi yang selama ini dimiliki Kudus, selain mereka tetap menampilkan kegiatan intinya yakni prosesi Dandangan.

Selain menampilkan potensi budaya dari lima desa, katanya, prosesi Dandangan juga akan diikuti sejumlah seniman lokal, kelompok rebana, dan para pelajar berasal dari 10 sekolah tingkat SMP hingga Perguruan Tinggi di Kudus.

Jumlah peserta arak-arakan Dandangan yang tercatat, katanya, sekitar 750 peserta berasal dari kelompok seniman, masyarakat, dan pelajar.

Ia mengatakan, arak-arakan yang menggambarkan sejarah Dandangan antara lain akan dibawakan oleh sejumlah peserta kirab yang menampilkan umbul-umbul wali, perjuangan Sunan Kudus, santri Sunan Kudus, dan menampilkan roh jahat serta roh baik sebagai simbol cobaan selama puasa.

Ia mengatakan, tradisi Dandangan akan diupayakan seperti citra aslinya, berupa kerumunan warga Kudus dan bukan warga luar daerah.

"Hal ini, terlihat yang menikmati kegiatan Dandangan adalah warga luar Kudus. Sebetulnya, Pemkab Kudus mendapat kesempatan mendaftarkan diri untuk berjualan di arena Dandangan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, Pemkab Kudus juga menyediakan tenda gratis bagi warga Kudus yang berada di depan Menara Kudus.

Ia mengatakan, citra Dandangan yang sebelumnya lebih kental dengan aktivitas warga berjualan makanan khas Kudus dan makanan lainnnya juga akan diupayakan kembali terangkat.

Untuk itu, lanjut Mutrikah, pada proses Dandangan nantinya juga akan ditampilkan aksi teaktrikal kuliner untuk menggugah kenangan masyarakat tempo dulu. Ia mengatakan, rute kirab Dandangan yakni Jalan Lukmonohadi hingga Alun-alun Kudus.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, di sepanjang jalan peserta kirab Dandangan akan menceritakan perkembangan Islam sejak masuk Kudus hingga kemudian Sunan Kudus berkuasa.

Setibanya di Alun-alun, peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana.

Seremonial tersebut ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadhan.

-

Arsip Blog

Recent Posts