Peziarah Padati Makam Mbah Priuk, Organda Pelabuhan Rugi

Jakarta - Menjelang Ramadan 1431 Hijriah atau 2010 Masehi, makam Mbah Priuk dibanjiri ribuan peziarah mulai Kamis (5/8) malam hingga Jumat (6/8) pagi. Bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya, mereka ada yang datang berbondong-bondong dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, di antaranya Indramayu dan Cirebon.

Ribuan peziarah yang melakukan kegiatan ziarah kubur alias nyekar ini mulai memadati makam yang dianggap keramat ini selepas magrib atau sekitar pukul 18.30 WIB. Semakin malam, massa yang berkerumun semakin banyak hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 22.00.

Di sini, mereka melakukan berbagai kegiatan ritual, seperti membaca surat Yasin, tahlil, dan salawat nabi. Beberapa di antaranya bahkan menangis tersedu-sedu di depan makam Mbah Priuk. Menurut saksi mata, saking banyaknya, pengunjung sampai luber hingga luar gapura kompleks makam.

Selain peziarah, lapak pedagang kaki lima dadakan juga menggelar dagangannya di sekitar area nyekar. Tak pelak, kemacetan menjadi hal yang tak terhindarkan.

Akibatnya, berdasarkan hitung-hitungan yang dilakukan Organda pelabuhan, sedikitnya 1.800 trailer terlambat masuk pelabuhan yang kemudian mengakibatkan keterlambatan ekspor akibat aktivitas nyekar ini. "Kami jelas merasa dirugikan karena kapal terpaksa tertunda keberangkatannya akibat harus menunggu barang yang akan diekspor tiba di pelabuhan," kata Ketua Organda khusus pelabuhan Gemilang Tarigan ketika dihubungi, Jumat.

Sedikitnya, total kerugian yang diderita mencapai Rp1,35 miliar. Setiap Kamis dan Jumat, aktivitas bongkar muat di TPK Koja sedang tinggi-tingginya. Seharusnya satu kontainer bisa mengangkut tiga rit (perjalanan bolak-balik). Namun akibat aktivitas di makam Mbah Priok ini, mereka hanya bisa mengangkut satu rit. Dua rit lainnya dihitung sebagai kerugian.

"Itu pun mereka mengantre sejak tadi malam hingga pagi hari, baru bisa masuk dermaga. Padahal jaraknya dekat," kata Gemilang.

Selain itu, perusahaan pelayaran bisa kehilangan connection vessel di pelabuhan berikutnya. Dengan demikian, kapal mengalami penundaan keberangkatan sehingga biaya sewa kapal dan sandar/tambat membengkak hingga ratusan dolar Amerika.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kembali terjadi, pihaknya menyatakan bakal mengajukan permohonan untuk memindahkan pintu masuk TPK. Rencananya, pintu masuk dan keluar kontainer akan dijadikan satu arah, yaitu masuk dari dekat pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan keluar dari TPK Koja.

"Secepatnya akan kami ajukan secara resmi pemindahan pintu masuk pelabuhan. Pintu masuk akan diajukan satu jalur di JICT dekat pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok dan pintu keluar juga satu jalur di TPK Koja," pungkasnya. (*/OL-5)

-

Arsip Blog

Recent Posts