September Kongres Kebudayaan Minangkabau

Padang, Sumbar - Kongres Kebudayaan Minangkabau (KKM) yang akan digelar Gebu Minang pada 23 September 2010 di Balai Sidang Bung Hatta, Sumatera Barat, direncanakan dibuka Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Rencana dibukanya KKM oleh SBY menjadi alasan kegiatan itu sempat tertunda sampai tiga kali, untuk mencari waktu yang tepat agar bisa dihadiri Presiden, " kata Anggota Sekretariat KKM, Armen Zulkarnaen, di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan, kongres itu akan menghadirkan sekitar 1.600 peserta melibatkan delapan unsur di masyarakat, antara lain 1.376 peserta dari 624 nagari di Sumbar.

Unsur kedua yakni lembaga dan organisasi yang berlandasan Minangkabau seperti LKAAM, Bundo Kanduang, Cadiak Pandai, MUI, dan KNPI. Selanjutnya unsur ketiga dan keempat yang ikut menjadi undangan KKM, utusan dari perantau dan tokoh Minangkabau di seluruh dunia. Kemudian pemerhati kebudayaan Minangkabau termasuk di dalamnya budayawan, Akademisi.

KKM digelar sebagai upaya mendorong pendalaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran ’Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ (ABS-SBK) kepada seluruh lapisan dan kalangan sebagai jati diri dan identitas kultural Minangkabau.

Pembahasan dalam kongres diharapkan akan menjadi sumbangan pemikiran semua dalam membangun masa depan Minangkabau. Sumbangan pemikiran, katanya, disalurkan dengan tidak mengusik apa yang sekarang sudah berjalan baik.

Ia memaparkan, dalam KKM 2010 akan diambil keputusan tentang berbagai masalah mendasar yang dihadapi oleh rakyat dan masyarakat Minangkabau. Berbagai masalah mendasar itu, baik yang terjadi di Ranah Minang maupun yang bertebaran di Rantau di manapun di kawasan Nusantara ini, bahkan di luar negeri sekalipun.

Dalam KKM juga akan dikukuhkan landasan kehidupan sosial budaya serta identitas kultural suku bangsa Minangkabau yang terbuhul dalam ungkapan filosofis "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah".

-

Arsip Blog

Recent Posts