Wagub: Qasidah Harus Membumi di Aceh

Banda Aceh, NAD - Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar menyatakan bahwa seni qasidah dan gambus harus kembali "membumi" sebagai salah satu hiburan Islami di provinsi bersyariat Islam itu.

"Ke depan kami mengharapkan bahwa seni qasidah dan gambus bisa kembali merakyat dan disukai para generasi muda sebagai media Islami untuk menyampaikan pesan-pesan spritual dan pembangunan," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan Wagub di sela-sela menyambut kedatangan grup Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Aceh yang baru kembali dari festival internasional "Folkance" di kota Yalova, Turki pada 23-28 Juli 2010. Dalam festival tersebut, grup LASQI Aceh mewakili Indonesia memperoleh juara III dari 13 negara peserta.

Ia menyebutkan, grup LASQI Aceh memiliki potensi dan kemampuan yang tidak kalahnya dengan negara-negara lain. Karenanya, pemerintah akan memberikan dukungan dan dorongan agar seni qasidah dan gambus bisa kembali merakyat, khususnya di Aceh.

Dalam festival di kota Yalova Turki tersebut, juara pertama diraih grup asal Rusia dan kedua adalah Turki yang diwakili Cyprus.

"Dalam festival internasional seni qasidah ini, Aceh memang baru pertama kali tampil namun berhasil membawa harum nama bangsa dan negara Indonesia di kancah internasional," kata Wagub menambahkan.

Dalam festival tersebut, grup LASQI Aceh juga telah melakukan rangkaian promosi berbagai potensi yang dimiliki Aceh kepada peserta dari berbagai negara, khususnya rakyat Turki. Turki adalah salah satu negara yang dinilai cukup banyak membantu Aceh pascabencana tsunami 26 Desember 2004.

Aceh yang pernah mengalami konflik bersenjata puluhan tahun, menyebabkan banyak orang berpandangan bahwa provinsi ini penuh kekerasan.

"Karenanya, melalui seni qasidah dan budaya Aceh mari kita memberikan gambaran tentang Aceh seutuhnya bahwa saat ini sudah aman dan damai. Dengan kondisi itu bisa memperlihatkan bahwa kekerasan tidak ada dan bukan milik masyarakat Aceh," katanya.

Ketika ditanya tentang wacana Aceh sebagai tuan rumah festival internasional seni qasidah pada tahun 2011, ia menyatakan pemerintah dan masyarakat sudah siap menyambut usulan dari sejumlah negara itu.

"Pemerintah Aceh siap mendukung festival internasional tersebut, namun kami berharap dukungan yang sama dari legislatif. Kami juga berharap agar di Aceh bisa digelar berbagai kegiatan, khususnya kebudayaan dan bisa berlangsung setiap tahun," katanya.

Di pihak lain, Muhammad Nazar juga menjelaskan cukup banyak undangan dari berbagai negara agar kelompok seni asal Aceh bisa tampil di negara-negara mereka. "Grup ’Seulawet’ telah tampil di China dan hasilnya juga mendapat dukungan besar negara itu," jelasnya menambahkan.

-

Arsip Blog

Recent Posts