Wah.. Tiga ABG Ini Mau Jual Keperawanan

Bandung - Ini bukan skenario film atau sinetron. Hanya gara-gara tak punya uang untuk membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), membeli behel gigi, dan telepon seluler, seorang siswi SMA asal Ciparay nekat hendak menjual keperawanannya.

Namun, usaha siswi tersebut berhasil digagalkan polisi. Dua tersangka yang membantu akan menjual keperawanan korban saat transaksi di sebuah hotel berhasil ditangkap.

Kasus ini bermula saat seorang siswi SMA, sebut saja Bunga (16), menelepon temannya, sebut saja Mawar (16). Bunga mengeluh butuh uang untuk membayar tunggakan SPP sebesar Rp 800.000. Bunga dan Mawar dulunya satu sekolah. Namun, Mawar keluar dari sekolah karena ada masalah.

Bunga kemudian mengutarakan niatnya untuk menjual keperawanannya. Mengetahui Mawar kerap berada di tempat hiburan malam, Bunga pun meminta bantuannya.

"Saya sempat melarang Bunga, tapi dia tetap ingin melakukan itu," kata Mawar di Mapolresta Bandung Barat, Jumat (21/5/2010).

Sekitar sepekan lalu, Bunga pergi ke Bandung dan menemui Mawar. "Selain Bunga, ada juga dua teman yang datang ke sini. Mereka juga sama ingin menjual keperawanan. Mereka maunya bertiga Rp 15 juta," ujar Mawar.

Mawar kemudian memberi tahu kabar ini ke pacarnya, M Iqbal (19). Setibanya Bunga dan dua temannya di Bandung, Iqbal dan Mawar membawa ketiganya ke tempat hiburan di daerah Jalan Sukajadi. "Di sana kami bertemu dengan yang namanya Ardi. Dia lagi sama om-om dari Medan," kata Iqbal.

Dalam pertemuan tersebut, Iqbal dan Ardi sempat bertukar nomor telepon. "Tapi waktu itu belum ada apa-apa. Kami juga langsung pulang ke kos," ujar Iqbal.

Beberapa hari kemudian, Ardi kembali menelepon dan memberi tahu akan ke Bandung bersama temannya, Kevin, asal Bogor. Kevin meminta Bunga kembali datang.

Pada Sabtu (15/5/2010) malam, Kevin akhirnya datang. Dua teman Bunga telah pulang ke Ciparay. Hanya Bunga yang di Bandung. Ia keukeuh menjual keperawanannya. Mereka kemudian bertemu di area sebuah mal di Jalan Sukajadi.

Saat bertemu itulah negosiasi harga terjadi. Semula harga yang dipasang adalah Rp 5 juta. Namun, harga kemudian turun menjadi Rp 4 juta. "Kevin tadinya nego ke saya. Tapi saya enggak mau. Soalnya saya kan cuma nganter aja," kata Iqbal.

Setelah transaksi selesai, mereka langsung meluncur ke sebuah hotel yang ada di Jalan Sindang Sirna Elok. Setelah memesan kamar, Kevin menyerahkan sejumlah uang kepada Iqbal.

"Tadinya uang itu mau saya berikan ke Bunga, tapi pas megang uang, saya ditangkap," katanya. Ternyata, Kevin yang memesan Bunga adalah polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak yang sedang melakukan penyamaran. (Taufik Ismail)

-

Arsip Blog

Recent Posts