Ayo Saksikan! Malam Ini Pagelaran Tari Giring-Giring

Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Demi melestarikan seni budaya asli Kalimantan, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kalsel bekerjasama dengan Taman Budaya mengadakan Malam Pagelaran Tari Giring-giring. Tarian khas ini diharapkan mampu menjadi ikon Kalimantan yang tidak punah.

Meski tidak dipungkiri kalau ruh kesenian ini nyaris kehilangan gaungnya. Padahal, tarian khas ini menjadi kebudayaan asli orang Kalimantan yakni Suku Dayak yang hampir mendiami seluruh provinsi di Borneo.

Yusirwan Bangsawan, Kabid Kebudayaan dan Kesenian Disporbudpar Kalsel mengatakan, hasil survei dan diskusi yang sempat dilakukan tujuh budayawan dan pelaku seni sekitar setahun yang lalu, sepakat tari giring-giringlah ikon Kalimantan. Tarian ini hampir ditarikan oleh seluruh masyarakat adat Dayak yang ada di Kalimantan.

Tidak hanya sebagai hiburan. Tari giring-giring juga sebagai bentuk simbol-simbol adat mereka seperti upacara adat, upacara keagamaan serta tarian tanda perang.

Tidak heran pula jika kemudian tarian ini pun disetujui Bank Indonesia (BI) melekat pada uang kertas Rp 2.000. Gerak gemulai tarian adat Dayak ini dicetak di balik gambar Pahlawan Nasional Pangeran Antasari.

Rencananya, Disporbudpar dan Taman Budaya menggelar tarian giring-giring ini selama dua hari. Pertama di panggung Aula Balairungsari dan di bengkel tari Gumilang Kaca.

Pagelaran ini menjadi istimewa saat penyelenggara mengundang secara khusus penari lengkap dengan penabuh gendang dan pemain musik dari suku Dayak asli. Masyarakat Dayak Warukin Kabupaten Tabalong bakal memeragakan bagaimana gemulainya tarian ini, Selasa (24/11) malam ini.

"Tidak hanya penari yang asli, kami juga mendatangkan tokoh seni asli dari Dayak Warukin Tabalong yakni Andreas Bajut yang memang menguasai kesenian tari giring-giring ini," kata Yusirwan yang biasa disapa bang Yech ini. (bpg)

-

Arsip Blog

Recent Posts