Festival Budaya Pasar Terapung Tampilkan Usung Jinggung

Banjarmasin, Kalsel - Suasana tempat pelaksanaan Festival Budaya Pasar Terapung 2010 ramai sejak beberapa hari lalu. Jumat (24/9), lebih ramai lagi. Ini karena peserta Pawai Budaya mulai tiba di Banjarmasin.

Mereka mengikuti gladi bersih atau latihan menjelang pelaksanaan acara, Sabtu ini. Salah satunya adalah peserta dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam rombongan ini terdapat sejumlah penari. Seluruhnya perempuan. Mereka bergabung dalam Sanggar Tari Posko Labastari.

Para penari mengenakan atasan kaos dan bawahan berupa kain Bali. Selain itu mereka mengenakan stagen atau babat di pinggang. "Mereka memang harus sering memakainya, agar postur mereka tegap," ujar penata tari mereka, Wahyudin.

Sanggar yang berusia sekitar 20 tahun tersebut beberapa kali diundang meramaikan festival budaya ini. Mereka menampilkan tari yang berbeda-beda. Kali ini, mereka mengusung Tari Usung Jinggung.

"Usung berarti mengusung, jinggung adalah pengantin. Jadi, usung jinggung adalah mengusung pengantin," terang Wahyudin.

Penari yang bakal tampil ada 13 orang. Dua diantaranya akan berpura-pura menjadi sepasang pengantin. Sebelas penari lainnya menjadi pengiring. Selain penari, Wahyudin melibatkan dua pria sebagai pengusung pengantin.

Sebagai sanggar yang lama berkecimpung di dunia kesenian tradisional, Posko Labastari mengikuti acara-acara budaya sejak 1996. Jadi, tarian daerah, khususnya yang akan ditampilkan hari ini, telah mereka kuasai.

Selain Tarian Usung Jinggung, sore nanti mereka menampilkan tari tradisional lainnya, yaitu Santang Penimbang. Tari ini menceritakan tentang suasana rapat anggota dewan yang ricuh akibat perbedaan pendapat. Kedua tarian yang mereka tampilkan akan diiringi oleh alat musik Gamelan Karawitan Banjar.

Wahyudin mengakui jika persiapan mereka sangat singkat, hanya satu minggu menjelang acara. "Setiap hari selama seminggu itu kami latihan. Setiap hari latihan satu setengah jam. Setengah jam Tari Usung Jinggung, setengah jam Tari Santang Penimbang. Setengah jamnya disela istirahat," katanya ketika ditemui, Jumat (24/9).

Festival yang berlangsung 25-27 September tersebut diawalnya dengan pawai mulai dari depan Hotel Batung Batulis hingga di depan panggung utama di depan Kantor Gubernur Kalsel. Peserta pawai dikawal Nanang dan Galuh Banjar.

Menurut Galuh Banjar 2009, Marita Novi Ertanti, mereka bertugas membawa spanduk di depan peserta pawai.

Hingga Jumat sore, persiapan stan Kampung Banjar di depan Makorem Antasari/101 terus dilakukan. Banyak pekerja sibuk membangun, menata, serta menghias stan. Stan-stan itu beratapkan jalinan daun nipah dan berdinding kayu. Dekorasinya pun disesuaikan dengan khas dari masing-masing daerah.

-

Arsip Blog

Recent Posts