Festival Musik Sasando Harus Tiap Tahun

Kupang, NTT - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta agar pelaksanaan festival musik Sasando memperebutkan piala Presiden dapat digelar setiap tahun dan menjadi kelender tetap nasional.

Hal ini penting untuk mendukung pengembangan pariwisata di provinsi kepulauan itu, kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya pada acara penandatanganan naskah kerja sama pembangunan pariwisata Flores, di Kupang, Kamis.

Naskah kerja sama itu ditandatangani oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia Heinz Walker-Nederkoom dengan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim, disaksikan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

"Kalau bisa festival Sasando memperebutkan piala Presiden yang digelar Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata tetap berlanjut dan digelar pada setiap HUT NTT bulan Desember. Jadi jangan hanya sekali saja," kata Lebu Raya.

Sasando adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, sekitar 40 mil dari Kupang dan merupakan wilayah terselatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia.

Alat musik tersebut terbuat dari daun lontar yang dikeringkan dan diberi tiga helai senar seperti alat musik gambus untuk membentuk bunyi.

Pemerintah pusat pada Desember 2009 lalu pernah menggelar festival musik Sasando tingkat nasional memperebutkan piala Presiden. Festival Sasando tersebut digelar atas permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diikuti sekitar 1.000 peserta.

Gubernur menambahkan, selain mendorong pertumbuhan pariwisata di NTT, festival musik Sasando ini juga sekaligus untuk melestarikan budaya bangsa dan negara yang akhir-akhir ini mulai hilang karena perubahan jaman. "Ini merupakan salah satu bentuk untuk mempertahankan identitas bangsa Indonesia," katanya.

Banyak alat musik tradisional yang punya nilai jual di dunia internasional sudah dilupakan, sehingga perlu dikembangkan kembali untuk menunjukan citra bangsa Indonesia.

"Kita punya banyak alat musik tradisional yang memiliki nilai jual tinggi tetapi sudah mulai dilupakan, seperti alat musik Sasando. Alat musik ini punya nilai seni dan budaya yang harus dipertahankan oleh bangsa Indonesia," kata Lebu Raya.

Karena itu, dia mengharapkan, festival musik Sasando ini bisa menjadi agenda tetap tahunan pariwisata nasional sehingga bisa menjadi salah satu iven menarik wisatawan ke NTT.

-

Arsip Blog

Recent Posts