Jukung Sampung Naga Penuh Filosofi

Banjarmasin, Kalsel - Festival Budaya Pasar Terapung 2010 akan digelar tiga hari lagi. Beragam hiburan dan kesenian daerah digelar. Satu di antaranya adalah Lomba Jukung Sampung Naga. Jukung Sampung Naga memiliki nilai filosofi yang dalam bagi kehidupan masyarakat Banjar.

Menurut Kepala Bidang Kesenian dan Kebudayaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kalsel, Merah Yusirwan Bangsawan, tradisi jukung jenis ini memiliki nilai sejarah tersendiri.

Katanya, sebelum Kerajaan Negara Dipa di Amuntai berdiri, Empu Jatmika dan Patih Lambung Mangkurat berlayar dari Kerajaan Majapahit guna mencari tanah harum di selatan. Setelah sekian lama berlayar, mereka berlabuh di Amuntai lalu menetapkan tempat inilah tanah harum di selatan tersebut. Lalu, mulai mendirikan Kerajaan Negara Dipa tersebut.

"Mereka berlayar menggunakan Jukung Sampung Naga, yaitu Prabangkara dan Prabayaksa. Sampung berarti sampuk dalam bahasa Banjar atau bersambung dalam bahasa Indonesia. Artinya, kepala dan buntut naga itu bersambung dalam jukung tersebut. Perlayaran ini dikawal pula oleh dua ekor naga, yaitu Naga Umbang dan Naga Ulit," jelasnya. Dia pun menyimpulkan jika jukung Sampung Naga ini bisa diibaratkan sebagai roh orang Banjar dalam mencari kehidupan.

Nilai filosofis jukung antik ini pulalah yang coba dihidupkan kembali dalam gelaran Festival Budaya Pasar Terapung 2010 nanti. Berlangsung pada Sabtu (25/9) usai pembukaan, lomba ini akan diikuti oleh belasan kelompok.

"Satu kelompok diikuti oleh 12 orang. Mereka akan duduk bersisian untuk mengayuh perahu," katanya lagi.

Lomba ini akan diikuti oleh kalangan masyarakat, organisasi serta klub pemuda. Menurutnya, sejauh ini sudah ada beberapa kelompok yang mendaftar. Kebanyakan mereka berasal dari daerah-daerah perairan seperti Batola, Alalak, dan Kabupaten Banjar.

Sementara itu, beberapa kelompok juga ada yang mendaftar ke Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Banjarmasin. Menurut Kepala Seksi Promosi Disbudparpora, Yurdani, pihaknya menerima beberapa pendaftar. Sayangnya, dia lupa berapa persis jumlahnya.

Ditambahkan Yusirwan, jika lomba ini dimulai dari Jembatan Pasar Lama hingga Jembatan Merdeka. Sementara lomba berlangsung, akan dimeriahkan pula oleh rombongan para menteri yang akan melintasi sungai.

"Direncanakan, untuk peringatan Hari Tata Ruang Dunia akan dilakukan di halaman Rumah Anno 1925, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto dan Menneg Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, akan diantar ke rumah itu diiringi rombongan sepeda ontel dan pulangnya akan menggunakan kelotok dari siring Pierre Tendean ke depan Kantor Gubernur," ujarnya lagi.

-

Arsip Blog

Recent Posts