Pariwisata NTT Diharapkan Penggerak Ekonomi

Kupang, Nusa Tenggara Timur - Sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan menjadi salah satu lokomotif penggerak ekonomi lokal untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat di daerah ini.

"Potensi pariwisata lokal yang ada di NTT perlu dipetakan, ditemakan dan dikemas dengan baik, sehingga menjadi komoditas unggul yang dapat menjadi daya tarik wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTT Ansgerius Takalapeta di Kupang, Senin (23/11).

Menurut dia, setelah potensi yang ada dipetakan dan dikemas, perlu dipromosikan secara berkesinambungan melalui kegiatan pariwisata di dalam dan luar negeri.

"Promosi pariwisata di NTT perlu dilakukan secara sistematis dalam satu kesatuan wilayah melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelaku pariwisata dan media masa baik lokal maupun nasional," katanya.

Karena itu, kata dia, perbaikan sarana promosi elektronik seperti internet, eksplorasi, eksploitasi, pengembangan dan pemberdayaan kegiatan wisata alam, wisata bahari dan budaya, sangat diperlukan.

Ia mengataka perlu lebih dipromosikan potensi wisata alam Taman Nasional Komodo (TNK), Pantai Pede Labuan Bajo di Kabupaten Mangarai Barat, dan Tanjung 17 Pulau Riung di Kabupaten Nagekeo.

Selain itu, kata dia, Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Danau Ranamese di Kabupaten Manggarai, Teluk Maumere d Kabupaten Sikka, perairan Kepulauan Alor di Kabupaten Alor, juga sangat diminati wisatawan dalam dan luar negeri.

Potensi wisata budaya dan ritual keagamaan seperti Kampung Bena di Timor Tengah Selatan, prosesi Jumat Agung di Larantuka, penangkapan ikan paus di Lamalera, perkampungan tua di Alor dan upacara adat Pasola di Sumba, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Selain potensi wisata alam, budaya dan keagamaan, objek wisata bahari juga disenangi wisatawan seperti selancar Nembrala di Kabupaten Rote Ndao, turnamen mancing di Tablolong, Kabupaten Kupang dan kegiatan wisata bahari lainnya.

Ia mengatakan potensi ini dalam implementasinya diharapkan dapat menggerakan sektor ekonomi rakyat meski masih terbentur kendala kerja sama lintas sektor yang belum efektif.

Peraturan daerah (perda) sebagai payung hukum teknis pengelolaan pariwisata NTT belum ada, sedangkan infrastruktur ke daerah destinasi belum memadai dan persoalan dana untuk melakukan promosi juga belum mencukupi.

"Karena itu, dalam masa kepemimpinan Gubernur NTT Frans Lebu Raya diprogramkan pengembangan pemasaran pariwisata dan analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek wisata dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan sumber daya yang ada di daerah ini," katanya. (Ant/Ol-5)

-

Arsip Blog

Recent Posts