Pesisir Selatan, Sumbar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar melengkapi sejumlah sarana permainan di lokasi wisata untuk menyambut masa liburan panjang jelang Tahun Baru.
"Menyambut liburan panjang tahun ini, beberapa sarana hiburan dan permainan ditambah di sejumlah lokasi wisata," kata Arfan Rusyda, Kabid Promosi Dinas Pariwisata Pessel, di Painan, Pessel, Kamis.
Ia mengatakan, salah satu sarana permainan yang bakal ditambah adalah Banana Boat (kapal pisang).
"Permainan banana-boat, merupakan salah satu sarana andalan baru, dan diyakini dapat menarik kunjungan wisatawan ke sini," katanya.
Saat ini, ucap Arfan, pemkab Pessel sudah mulai mengoperasikan dua unit Banana-boat di pantai Cerocok Painan Kecamatan IV Jurai.
"Tahap awal, permainan ini memang difokuskan di Pantai Cerocok, kemungkinan tahun depan bakal dilakukan di lokasi wisata pantai lain di sepanjang pesisir pantai Pessel," katanya.
Pantai Cerocok Painan, merupakan salah satu lokasi wisata pantai andalan di Pessel.
Selain memiliki pantai yang landai, dua pulau kecil indah didekat lokasi, kian melengkapi panorama laut yang disuguhkan.
"Di sana juga ada `jembatan asmara` -jembatan kayu menghubungkan daratan dengan pulau kecil- dan pengunjung bisa langsung menuju pulau tanpa harus berbasah-basah," katanya.
Setiap hari libur, kawasan ini selalu dipadati pengunjung dalam dan luar daerah, rata-rata 200 - 300 orang, dengan harga tiket masuk Rp2.000/orang.
Pantai Carocok Painan berjarak 1 KM dari terminal oplet Painan, transportasi ke sana dapat menggunakan jasa tukang ojek dengan tarif Rp2.000/orang.
Dilokasi tadi, para pengunjung (wisatawan) juga bisa menikmati indahnya panorama Bukit Langkisau, dan menjumpai para penggemar olahraga Paralayang unjuk kebolehan di sana.
Pessel juga memiliki wisata panorama alam lain, seperti kawasan bahari Mandeh, Pulau Cubadak, Jembatan Akar, air terjun Timbulun dan Palangai Gadang.
Kabupaten Pessel, berjarak sekitar 80 kilometer arah selatan Kota Padang, Sumbar atau sekitar 100 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Sumber: http://www.antaranews.com
