Takisung Tak Indah Lagi, Penuh Sampah Organik

Pelaihari, Kalimanta Selatan - Wajah Pantai Takisung kusam. Sampah organik dan anorganik mengotori pesisir pantai yang berjarak 22 kilometer dari Kota Pelaihari, Kalimantan Selatan tersebut. Penuturan warga setempat, sampah tersebut terbawa oleh gelombang besar yang melanda wilayah Desa Takisung Kecamatan Takisung, Sabtu (21/11) malam.

Pantauan di lokasi, Minggu (22/11) siang, ranting maupun batang pepohonan teronggok di sepanjang pesisir pantai setempat. Tak cuma itu, sampah anorganik seperti bekas minuman mineral dan sejenisnya juga berserakan.

Sejumlah pelancong tetap asyik menikmati keindahan panorama pantai ternama di Tala itu. Ada yang duduk-duduk di siring, ada yang menyisiri panta bermain dengan deburan ombak, ada juga yang menggear tikar sambil menikmati makanan di bahu pantai.

Namun gerak langkah mereka agak terganggu, karena pasir pantai sebagian tertupi lumpur yang terbawa gelombang. Apalagi bentang pantai sebelah kiri resort (bangunan rumah makan) dipenuhi kubangan air.

Genangan air tersebut berasal dari air laut yang terbawa pasang besar Sabtu malam. Bercampur dengan luapan air sungai setempat.

"Sabtu malam kemarin itu air sungai meluap. Pada saat yang sama air laut juga naik menjangkau pesisir pantai. Jadinya airnya menggenangi pantai," tutur Rahmat, warga Desa Takisung.

Kendati becek dan cuaca mendung bahkan kadang hujan, kunjungan pelancong cukup banyak. Terlihat beberapa unit bus besar dan puluhan mobil pribadi yang terparkir di seberang pantai.

Sebagian pengunjung yang datang adalah keluarga besar Motor Trail Community (MTC) Tanahlaut. Begitu tiba di pantai dan melihat pesisir pantai yang kotor, mereka spontan bahu-membahu membersihkannya.

"Aksi bersih-bersih yang kami lakukan ini bersifat spontan. Kami ini mencintai kebersihan dan keindahan. Jadi saat melihat pantai kotor oleh sampah organik dan anorganik, kami meraa terpanggil untuk membersihkannya," kata Ketua MTC Tala HM Jamiat.

-

Arsip Blog

Recent Posts