Madu dari Pohon Sialang; Alternatif Pendapatan Masyarakat di Sekitar Hutan Tesso Nilo

Oleh : Syafrizal & Dani

Madu sialang di Logas Tanah Darat merupakan adalah satu sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar hutan meskipun potensi ini belum memberikan kontribusi yang besar bagi perkonomian masyarakat di Kecamatan Logas Tanah Darat. Di sisi lain potensi tersebut sangat tergantung kepada kondisi hutan di sana, dimana diantaranya merupakan habitat pohon sialang yang merupakan pohon tempat bersarangnya lebah madu hutan.

Salah satu upaya melestarikan pohon sialang tersebut adalah melakukan pendataan keberadaan dan sebaran pohon sialang di kawasan tersebut. Masyarakat di Logas Tanah Darat telah melakukan upaya tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan rencana pengelolaan pohon sialang. Antara lain dengan membuat aturan adat mengenai pengelolaan hutan yang berkaitan dengan keberadaan pohon sialang dan pengaturan pemanenan madu.

Kepunahan pohon sialang akan berdampak kepada produksi madu hutan yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat yang sudah berljalan secara turun temurun. Jika pohon sialang ini punah maka masyarakat yang selama ini memanfaatkan madu hutan akan kehilangan pendapatan minimal Rp. 569,380,000,- per-tahun yang diperoleh dari 154 pohon sialang dengan jumlah sarang sekitar 2.044.

Untuk menghindari kerugian tersebut rambu-rambu larangan menebang untuk pohon yang sudah disarangi oleh lebah, sudah ada lama, namun sangsi itu berlaku untuk perusahaan dengan denda Rp. 25.000.000,- tapi jika ditebang oleh masyarakat kampung (anak dan keponakan) sangsi dalam aturan adat itu tidak pernah ditegakkan.

Untuk mengetahui potensi madu sialang ini dan guna membantu mempercepat laju perekonomian Kecamatan Logas Tanah Darat, WWF Indonesia memfasilitasi registrasi pohon sialang yang terdapat di Logas. Inventarisasi dilakukan dari 8 Oktober 2003 sampai 14 Nopember 2003, dilaksanakan di 4 wilayah ulayat persukuan; Mandailing, Piliang, Melayu dan Kampung Salapan.

Di wilayah masyarakat adat Logas Tanah Darat penyebaran pohon Sialang terdapat di hutan perlandangan (Hutan Getah/karet), hutan akasia (HTI PT. RAPP), hutan alam (HPH PT. Hutani Sola Lestari dan HPH Nanjak Makmur). Pohon sialang ini batangnya dibersihkan oleh masyarakat menurut sukunya. Untuk memudahkan mengambil madu sialang yang 99 % dijual, dipasaran harganya berkisar Rp. 7000/Kg.

Di Kecamatan Logas Tanah Darat itu sendiri madu ini potensial untuk dikembangkan, dengan bahan baku yang cukup (lihat tabel 2) dengan masa panen 2 kali dalam 1 tahun. Namun secara tradisional hasil yang diperoleh masyarakat kurang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan, karena aktifitas pemanfaatan pengelolaannya dilakukan perorangan, belum terorganisir. Untuk meningkatkan hasil yang diperoleh pada tanggal 15 September 2003, dibentuk kelompok usaha "SIALANG LESTARI", dengan harapan kelompok ini menjadi andalan masyarakat petani madu untuk meningkatkan penghasilan.

Tabel 1. Potensi Pengembangan Usaha Madu Sialang di Kecamatan Logas Tanah Darat
SUKU JUMLAH
BATANG JUMLAH
BARANG PRODUKSI
MADU/Kg/Thn NILAI JUAL MADU
(Rp.7000/Kg)
Maidailing 38 668 26.720 187.040.000
Pilian 78 1.057 42.280 295.960.000
Melayu 27 304 12.040 84.280.000
Kampung Salapan 11 15 600 4.200.000
Jumlah 154 2.044 81.640 571.480.000

Kelompok usaha ini diarahkan menjadi sebuah industri kecil masyarakat, yang mampu menopang perkembangan ekonomi. Untuk mewujudkannya perlu fasilitasi peningkatan SDM pengurus dalam meningkatkan keterampilan usaha dan mutu madu, penyerahan bantuan mesin penurun kadar air, alat pengukur kadar air, serta drum pengumpul madu dan persiapan pra produksi pengolahan madu diantaranya Izin produksi Depkes dan izin usaha industri dari Deperindag Kabupaten Kuantan Singingi, produksi pengolahan madu, peluncuran produksi usaha madu sialang, memfasilitasi batuan kredit usaha. Diupayakan fasilitasi oleh WWF tersebut untuk memberikan dukungan moril dan memberikan daya saing dipasaran, sehingga kelompok ini dapat mandiri.

Disamping fasilitasi yang perlu dikembangkan adalah peluang pasar,yang kemungkinan dapat dijajagi beberapa permintaan distributor madu dibeberapa daerah seperti Pekanbaru, Batam, Jakarta, Medan dan kemungkinan juga dari luar Indonesia yakni Malaysia.

-

Arsip Blog

Recent Posts