Pariwisata Jakarta Perlu Pertunjukan Seni Budaya

Jakarta - Kalangan industri wisata berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pintu gerbang utama Indonesia memiliki pertunjukan seni budaya yang secara rutin dapat dikunjungi wisatawan.

"Sebetulnya pariwisata Kota Jakarta sangat memerlukan acara pertunjukan karya seni dan budaya Indonesia. Sayangnya, di Jakarta sebagai daerah tujuan wisata utama saat ini tidak memiliki pertunjukan seni budaya yang diselenggarakan rutin dan layak dikunjungi wisatawan," ungkap Jongki Adiyasa, pengelola Inbound Tours, kemarin.

Padahal, acara pemantauan bakat di beberapa TV nasional mampu mengemas pertunjukan seni dan budaya dengan baik dan menghasilkan pemenang yang memiliki talenta tinggi serta peduli pada kekayaan seni dan budaya daerahnya masing-masing. Hal ini dijadikan modal bagi Jakarta sebagai kota yang menyajikan pula keanekaragaman seni dan budaya dengan pertunjukan yang tetap setiap malam untuk dikunjungi wisatawan.

"Mari kita tengok kota-kota lainnya, baik dalam maupun luar negeri. Sebut saja Bandung, memiliki pertunjukan kesenian Sunda dengan ikon pertunjungan angklung di Saung Angklung Mang Ujo, di Yogya ada pertunjukan Sendratari Ramayana yang diselenggarakana setiap malam di Restoran Pura Wisata. Begitu juga di Bali," ungkapnya.

Singapura, Malaysia, dan Kamboja, masing masing memiliki pertunjukan seni yang ditampilkan rutin. Apalagi negeri Tirai Bambu China, hampir di setiap kota yang menamakan dirinya sebagai kota Wisata pasti memiliki panggung pertunjukan seni dengan tampilan memukau dan permainan lampu laser yang cantik.

Sekitar 20 tahun silam Jakarta boleh berbangga karena memiliki Restoran Manari yang menampilkan hidangan lezat dan penampilan seni yang memukau. Namun, kebanggaan tersebut tidak berlangsung lama seiring terpuruknya industri pariwisata di dalam negeri sebagai akibat resesi global dan isu terorisme.

"Harapan kami sebagai tour operator yang mendatangkan wisman ke Jakarta, minimal ada satu panggung pertunjukan seni yang setiap hari menggelar dan selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun Nusantara," ungkap Jongki.

Dia berharap stasiun TV tidak hanya berlomba menyelenggarakan acara pencarian bakat, tetapi juga mau mensponsori pertunjukkan tetap yang bisa menjadi alternatif hiburan bagi wisatawan yang datang ke Ibu Kota.

"Dengan demikian keinginan pemerintah untuk mengembangkan industri kreatif bukan sekadar slogan karena kekayaan seni dan budaya merupakan bagian dari industri kreatif yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat," tandas Jongki.(yn)

-

Arsip Blog

Recent Posts