Potensi Wisata Berau Belum Digarap Maksimal

Berau, Kaltim - Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), memang kaya potensi wisata. Namun sayang, ada beberapa potensi wisata yang kurang dipromosikan, seperti Danau Labuan Cermin di Kecamatan Biduk-biduk yang tak kalah cantiknya dari Pulau Derawan dan Maratua. Bagi sebagian warga Berau, Danau Labuan Cermin agak asing di telinga. Untuk mencapai Kecamatan Biduk-biduk bisa dilalui perjalanan darat sekira 6 jam dari Kecamatan Tanjung Redeb (ibukota Kabupaten Berau). Kondisi perjalanan menempuh jarak sekira 240 kilometer itu cukup melelahkan, pasalnya sebagian badan jalan melewati 4 kecamatan sebelumnya belum diaspal.

Tapi jangan khawatir, seluruh poros jalan bakal selesai diaspal pada akhir 2010 mendatang. Pemprov Kaltim telah mengucurkan dana sebesar Rp 250 miliar untuk pengaspalan jalan dari Teluk Sulaiman Kecamatan Biduk-biduk hingga Kecamatan Batu Putih. Saat memasuki wilayah Desa Biduk-biduk ditandai dengan rimbunan perkebunan kelapa sepanjang 15 km. Sedangkan kawasan permukimannya berada di sepanjang garis pantai berpasir putih hingga Tanjung Mangkaliat. Mayoritas penduduk di Biduk-biduk berasal Sulawesi, yang terdiri dari suku Bajo, Bugis, dan Mandar.

Danau Labuan Cermin terletak di tengah-tengah permukiman dengan hamparan airnya bagai cermin atau kaca, terlihat kebiru-biruan, dan saking jernihnya air danau tersebut hingga bebatuan di dasarnya dapat terlihat kasat mata. Tampak di dalam air berbagai jenis ikan berenang-renang. Menurut keterangan warga sekitar, dinamakan Labuan karena sebagian ruas alur air danau yang cukup deras mengarah ke muara, pada sisi kiri dan kanannya dijadikan dermaga milik warga sekitar. Mata air danau berasal dari air yang keluar dari puluhan gua yang terdapat di bagian selatan danau. Hingga kini masih belum ada kelompok peneliti gua (speleolog) dari Indonesia maupun luar negeri yang mencoba menelusuri relung dan lika-liku kedalaman gua-gua itu hingga ke hulu yang masih diselimuti hutan lindung yang lebat.

Kawasan hutan lindung dijaga secara adat oleh warga setempat, dengan menerapkan sanksi berat apabila kedapatan menebang pohon. Dari jembatan besi di sekitar danau, pengunjung bisa melihat beberapa kelompok kera merah bergelantungan di rerantingan pohon pinggir danau. Berbagai jenis pohon kayu tropis mengelilingi danau seluas 50 ha, di tengah danau terdapat 3 pulau yang merupakan aset bagi warga sebagai sumber air bersih. Anwar, salah seorang warga sekitar, sangat menyayangkan potensi alam yang indah itu kurang dimanfaatkan dengan baik.

Setidaknya Labuan Cermin bisa dijadikan objek wisata yang tak kalah menariknya dengan Pulau Derawan dan Maratua. Tak perlu berpikiran jauh untuk menarik wisatawan asing ke sana. Cukup dimulai dengan pengenalan bagi warga Berau sendiri dan kabupaten sekitarnya. Pembenahan infrastruktur jalan yang sedang dilakukan pemerintah dianggap sudah mendukung peningkatan program wisata itu. “Tinggal bagaimana instansi terkait memolesnya sehingga bisa ramai dikunjungi,” ungkap Anwar. Sesungguhnya banyak potensi alam yang bisa dikembangkan untuk wisata, khususnya wisata alam, seperti kawasan hutan lindung Sungai Lesan, dan daerah sekitarnya. (firman wahyudi)

-

Arsip Blog

Recent Posts