Alunan Angklung di Bawah Salju Swedia

Gothenburg, Swedia - Selaras dengan pepatah Jauh di mata dekat di hati. Perbedaan jarak dan suhu tidak menjadi alasan untuk semakin memupuk rasa cinta tanah air. Bahkan badai salju dengan suhu -10 derajat Celsius yang melanda Kota Gothenburg tidak menggetarkan semangat warga dan mahasiswa Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada warga Swedia.

Pada tanggal 4 Desember 2010, Perhimpunan Kebudayaan Masyarakat Indonesia (PKMI/Indonesiska Kulturforeningen) bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia (PPI Swedia) juga didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Swedia menyelenggarakan perayaan Indonesien Night 2010 di Kota Gothenburg, Swedia. Acara ini bertemakan "Instruments of Indonesia", untuk merayakan pengakuan angklung sebagai warisan budaya oleh UNESCO

Acara ini mengambil tema “Instruments of Indonesia” untuk merayakan diakuinya angklung sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Konser angklung “Manuk Dadali” yang dibawakan oleh mahasiswa Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia (PPI Swedia) pun turut menggenapi acara tersebut.

“Tahun lalu batik, tahun ini angklung, dunia mengakui kekayaan budaya Indonesia dan kita sebagai bangsa Indonesia patut mensyukurinya,” ujar Alwania Forssen, ketua PKMI, WNI yang sudah menetap di Swedia selama 15 tahun.

Dalam acara ini, Reza Ningtyas Lindh, finalis lima besar Swedish Idol 2009, turut menyumbangkan beberapa tembang seperti “Son of a Preacher Man” dan “Pelangi.” Lalu mahasiswa Indonesia dari kota Lund dan Boras turut menyumbangkan lagu.

Selain itu warga yang telah lama menetap di Swedia juga turut menyumbang acara seperti tarian, nyanyian dan permainan. Kemudian ditengah acara juga dilakukan penggalangan dana untuk korban bencana di Wasior, Nias, dan Jogjakarta.

“Sebagai wujud solidaritas dan cinta tanah air, kami berusaha berkontribusi semaksimal mungkin walau jauh di perantauan” ungkap Ibrahm Kholilul Rahman, Koordinator PPI Swedia. Dari pengumpulan dana terkumpul sebesar 1900 Kronor yang berkisar Rp 2,4 Juta dan segera disalurkan ke Indonesia.

Pada malam itu, alunan angklung dan semangat solidaritas turut menghangatkan para warga dan mahasiswa Indonesia dalam menghadapi musim dingin. (Aditya Muharam/PKMI-PPI Swedia)

-

Arsip Blog

Recent Posts