Barongsai Usir Roh Jahat

Jambi – Selain menghibur, ternyata atraksi barongsai juga mempunyai arti tersendiri. Dipercaya masyarakat Tionghoa barongsai ini mampu mengusir roh-roh jahat yang mengganggu. Dengan suara iringan musik yang sangat nyaring ditelinga saat atraksi barongsai, dipercaya dengan suara nyaring ini mampu mengusir makhluk halus atau roh jahat.

Selain suara iringan musik barongsai yang sangat nyaring. Penampilan barongsai ini juga selalu identik dengan muka harimau atau singa dipercaya dapat mengusir makhluk halus. Sebab mereka yakin makhluk halus selalu takut pada raja hutan ini.

“Barongsai biasanya ditampilkan dalam acara-acara tertentu, gunanya untuk melindungi acara tersebut dari gangguan roh jahat, “ujar Lim Aguan, tangki kelenteng Hok Liong King.

Barongsai ini seperti pada bangunan kelenteng, sering kita jumpai ada patung singa serta naga diatasnya, singa dan naga itu dipercaya untuk melindungi dan mengusir roh jahat yang datang mengganggu. Begitu juga saat penampilan barongsai bisa mengusir roh jahat hal ini dipercaya warga Tionghoa.

“Kalau ada acara-acara besar, tidak lengkap rasanya kalau tidak menampilkan barongsai, “ungkap Lim Aguan. Seperti pada acara ulang tahun dewa biasanya selalu menampilkan barongsai, supaya roh jahat serta makhluk halus tidak mengganggu, “tambah Lim Aguan.

Lebih jauh Lim Aguan menjelaskan, untuk melakukan atraksi barongsai ini butuh latihan khusus, sebab tanpa latihan tidak akan bisa melakukannya. Mulai dari tari-tariannya hingga melompat setinggi-tingginya.

“Banyak juga macam-macam tarian barongsai ini, seperti tarian naga dan singa. Tarian Singa atau shi wu, juga punya perlambangannya sendiri. Singa dalam adat dan budaya kita (Tionghoa_red), melambangkan kekuatan, keagungan, keberanian, dan kemampuannya untuk menolak bala dan mengusir makhluk halus, “tukas Lim Aguan.

Sementara tarian naga dipercaya dapat memberi kedamaian kepada semua pengunjung. “tarian naga itu untuk memberikan kedamaian kepada kita, “pungkasnya. (Cr8)

Sumber: http://jambiekspres.co.id (12 Maret 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts