Bali Juga Punya Agrowisata

Bangli, Bali - Andalan pariwisata Bali kerap diidentikkan dengan panorama pantai dan seni budayanya. Padahal Bali pun memiliki tujuan wisata yang berbasis pertanian atau agrowisata. Bagi Anda yang ingin memanfaatkan waktu liburan ke lokasi agrowisata, Bali bisa menjadi pilihan. Pasalnya, Bali juga memiliki sejumlah tempat agrowisata yang cukup menarik. Kebun cengkih, kopi, vanili, kakao, nangka, dan salak yang terdapat di daerah tersebut dijadikan pilihan tujuan wisata alternatif.

Kabupaten Bangli merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lokasi agrowisata. Lokasi tersebut berada di antara rute perjalanan dari Tampaksiring menuju Kintamani. Selama kita menyusuri rute tersebut tampak hamparan hijau perkebunan. Sayangnya, popularitas lokasi perkebunan sebagai tujuan wisata tak sepopuler pantai-pantai di Pulau Dewata, terutama, bagi wisatawan domestik. Selama ini lokasi agrowisata di Bali lebih banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman).

Biasanya, para wisman yang menuju Kintamani akan mampir dulu untuk menikmati lokasi agrowisata di seputar daerah Bangli. Hijaunya hamparan perkebunan memang sangat menyejukkan mata. Tiupan udara di sekitar perkebunan membuat dada terasa lebih lega.

Daya tarik lain dari agrowisata adalah para wisatawan juga bisa menyaksikan wisata budaya. Budaya pertanian yang diterapkan petani dan pengelola lahan pertanian merupakan tontonan yang menarik. Biasanya agrowisata lebih memiliki daya tarik bisa dikaitkan dengan upaya pelestarian lingkungan dan mengantisipasi pemanasan modal.

Dusun Dukuh, Desa Telaga, dan Sibetan, Kabupaten Karangasem, memiliki perkebunan salak. Bahkan kawasan Sibetan memiliki tanaman salak yang mencapai 15 jenis. Berkat perkebunan salak di daerah tersebut, nama salak Bali pun menjadi sangat populer.

Jika mendatangi lokasi agrowisata kebun salak, pengunjung tak hanya menikmati pemandangan tanaman salak yang berjajar dengan buahnya yang menempel. Mereka bisa pula memetiknya langsung dari tanamannya. Kelezatan buah salak yang berwarna hitam dan cokelat tua itu bisa langsung dirasakan di tempat tersebut.

Bukan hanya buah salak yang bisa dinikmati, melainkan pengunjung bisa merasakan makanan dan minuman yang terbuat dari salak. Biasanya setiap berkunjung ke suatu lokasi wisata, pengunjung ingin membawa buah tangan. Tak perlu khawatir karena biasanya di lokasi agrowisata itu dijual aneka suvenir dari makanan olahan yang bahannya dari buah salak. Sambil menikmati atraksi budaya lokal, pengunjung bisa menikmati salak bali yang rasanya manis dan masir yang dikenal dengan sebutan salak wine. Selain manis, ciri salak ini adalah pada daging buahnya yang tebal. Produksi olahan dari salak seperti dodol dan selai banyak disukai pengunjung.

Selain agrowisata salak di Desa Sebetan (Kabupaten Karangasem), di seputar Bali terdapat agrowisata lain yang tak menariknya. Misalnya, perkebunan anggur di Desa Banjar (Kabupaten Buleleng), kebun pulukan di Desa Pulukan (Kabupaten Jemberana), dan kawasan sawah di Desa Jatiluwih (Kabupaten Tabanan). Lokasi wisata Bagus Agrowisata di Desa Pelaga (Kabupaten Badung), Ternak Lembu Putih di Desa Taro (Kabupaten Gianyar), kebun kopi di Desa Belantih (Kabupaten Bangli), dan kebun sawo di Desa Besan (Kabupaten Klungkung). (n MI/M-1)

Sumber: http://www.lampungpost.com 8 Juni 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts