Desa Wisata Lereng Merapi Bangkit

Yogyakarta - Sebanyak 726 homestay atau rumah singgah desa wisata di Lereng Merapi rusak ringan dan rusak berat akibat erupsi Gunung Merapi. Desa wisata yang luluh lantak dan hanya menyisakan puing-puing tetap dikelola oleh warga sekitar. Dengan keunggulan utama berupa keunikan alam pascaerupsi, warga mengelola desa wisata ini dari lokasi pengungsian.

Kepala Dusun Petung, Cangkringan, Sleman Pairin mengatakan kaum perempuan di dusun tersebut terus berusaha melayani wisatawan meskipun rumah mereka telah hancur.

Saat ini, mereka membuat aneka penganan tradisional seperti kerupuk susu dan keripik untuk dijual ke wisatawan lokal yang mulai banyak berdatangan ke Lereng Merapi.

Menurut Pairin, Dusun Petung dulunya sangat diminati wisatawan lokal maupun asing dengan jumlah kunjungan mencapai ratusan orang di akhir tahun. Sebelum hancur, dusun tersebut mengandalkan perkebunan kopi dan peternakan sapi untuk menarik minat wisatawan.

"Meski tinggal puing-puing, kami sudah rembugan agar desa wisata bisa bangkit," kata Pairin, Minggu (19/12/2010).

Selain Dusun Petung, desa wisata lain yang telah hancur lebur adalah Dusun Kinahrejo, Cangkringan. Dusun Kinahrejo yang menyisakan puing-puing termasuk rumah Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan kini semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal.

Homestay desa wisata yang rusak di Sleman tersebar di empat kecamatan, yaitu Cangkringan, Pakem, Turi, dan Tempel. Petugas Pemasaran Dusun Kembangarum, Turi, Rini menambahkan 120 homestay yang rusak ringan di desa wisata tersebut sudah bisa kembali digunakan. "Warga sudah bergotong royong membersihkan debu akibat erupsi," tambahnya.

Meskipun belum sepenuhnya pulih, wisatawan sudah mulai berdatangan ke Dusun Kembangarum. Dua orang tamu sudah berkunjung pada bulan ini dan tiga rombongan wisatawan telah mendaftarkan kunjungan pada Januari mendatang. "Promosi terus digalakkan melalui internet. Wisatawan sudah mulai mengalir karena sedang libur sekolah," tambah Rini.

-

Arsip Blog

Recent Posts