Festival Bromo Agro Diadakan di Pasuruan

Pasuruan, Jawa Timur - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, Sabtu (30/5), membuka Festival Bromo Agro di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur (Nongkijajar), Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Festival Bromo Agro yang akan berlangsung hingga 7 Juni 2009 itu menjual berbagai produk unggulan petani hortikultura di kaki Gunung Bromo, di antaranya, sayur, buah, dan bunga, serta produk susu dan makanan rakyat lainnya.

Festival Bromo Agro merupakan kegiatan masyarakat pedesaan di kawasan kaki Gunung Bromo dengan prakarsa International Labour Organization (ILO) lewat program pengambangan ekonomi lokal (local economic development/LED).

Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengatakan, Festival Bromo Agro digelar sebagai bentuk upaya untuk menjual Gunung Bromo dengan berbagai potensi alam dan budayanya. Karena jalan menuju objek wisata andalan Jawa Timur ini relatif cukup jauh dan berliku, Gus Ipul memandang perlu mencari model promosi agar pengunjung yang akan ke gunung itu tidak jenuh. Salah satunya, melalui Festival Bromo Agro ini.

Pria kelahiran Pasuruan ini menjelaskan, jalan menuju Gunung Bromo, khususnya lewat Nongkojajar, Pasuruan, pengunjung bisa menikmati panorama yang indah, serta produk unggulan hortikultura yang sangat potensial. Ia berharap, wilayah Nongkojajar dibangun tempat-tempat transit serta tumbuh "outlet-outlet" rakyat yang menjual hasil hasil hortikultura, susu, dan makanan olahan lainnya.

Gus Ipul juga minta warga Nongkojajar bisa bersikap ramah dan murah senyum terhadap para wisatawan yang datang sehingga kegiatan itu akan mencapai sasaran, yakni mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di daerah setempat. Wagub juga berharap, kegiatan agro industri dan agro wisata ini bisa dijadikan andalan Jawa Timur dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dalam kesempatan itu Gus Ipul juga mengajak semua undangan untuk minum susu bersama untuk menyambut "Gerakan Minum Susu Sedunia".

Sementara itu, Direktur ILO, Alan Boulton mengaku, sangat senang bisa ikut serta memprakarsai Festival Bromo Agro ini. Alan Boulton mengatakan, melalui festival itu akan membuka mata dunia untuk memperhatikan potensi alam dan budaya mayarakat di kaki Gunung Bromo.

Ia menyebutkan, kawasan di kaki gunung itu mempunyai panorama alam yang mempesona dan memiliki potensi pertanian hortikultura, di antaranya sayuran, buah-buahan, dan bunga. Alan berharap, kegiatan yang dilakukan lewat program pengembangan ekonomi lokal itu bisa berkembang dan berkelanjutan. (Kom/Ant)

Sumber: http://oase.kompas.com 1 Juni 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts