Fondasi Benteng Kota Lama Ditemukan

Semarang, Jawa Tengah - Hasil penggalian kegiatan penelitian mengenai keberadaan benteng Kota Lama, Selasa (26/5), berhasil menemukan fondasi batu bata. Benteng yang mengelilingi Kota Lama tersebut selama ini hanya ditemukan dalam peta buatan tahun 1800. Ketua Tim Peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Sugeng Riyanto, mengatakan, dinding benteng bagian bawah tersebut setebal 60 cm dan ketinggiannya tersisa 50 cm.

Dinding tersebut bertumpu pada sloof dan fondasi yang kokoh. Lokasi penggalian di pool Damri Jl Mpu Tantular. Ada dua lubang yang dibuat, masing-masing berukuran 1X3 meter dan 1X2 meter dengan kedalaman 1,5-2 meter. Satu lubang untuk menemukan bekas dinding yang ada antara tahun 1756-1824. Adapun lubang lainnya untuk menemukan artefak atau barang-barang yang ada di masa adanya dinding tersebut. ``Di lubang yang lain kami menemukan pecahan botol, barang-barang keramik, hingga genteng tanah liat,`` katanya.

Sesuai dengan Peta
Sugeng menjelaskan lokasi pool Damri dipilih karena sesuai dengan peta, salah satu bastion atau sudut benteng terdapat di lahan tersebut. Sementara tiga bastion lainnya sulit untuk dilakukan penggalian karena sudah terdapat bangunan di atasnya. Berdasar peta kuno, ketiga bastion itu kini sudah ada bangunan dealer Isuzu Tawang, Taman Bubakan, dan Gudang PN Gas Sleko.

Ia menambahkan, penelitian selanjutnya akan diarahkan pada penelusuran penyebab dinding itu dihancurkan. Hipotesis awal yang ia kantongi, dinding dirobohkan sendiri oleh Belanda karena untuk perluasan jaringan rel kereta api. Selain itu juga ada alasan politis, yakni kekuasaan VOC di nusantara telah hancur, yang selanjutnya diambil alih oleh kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda. Fungsi benteng untuk melindungi aset-aset VOC.

``Pada saat dinding benteng ada, gedung yang sudah berdiri yaitu Gereja Blenduk, Gedung Pengadilan (kini menjadi Rumah Makan Cianjur), dan Parade Plein (kini Taman Srigunting). Bangunan tersebut menjadi patokan penelitian kami, selain jaringan jalan dan kanal,`` katanya. Bekas dinding benteng secara keseluruhan sudah terpendam. Terlebih kondisi wilayah tersebut rawan rob, sehingga pemilik lahan di kawasan itu telah menguruk berkali-kali.

D Joko Hargono, pegawai Damri mengatakan, selama ia bekerja di pool Jl Mpu Tantular mengetahui telah dilakukan pengurukan dua kali. Terakhir kali, pada 2008 diIakukan pengurukan setinggi 75 cm. Ia pun tidak mengetahui apabila di lokasi tersebut terdapat artefak pertumbuhan Kota Semarang, khususnya masa kastil. ``Wah saya belum tahu kalau dulu Kota Lama ini dikelilingi tembok benteng. Dengan penemuan ini saya baru tahu gambaran kehidupan kota masa dulu,`` katanya.

Kabid Perencanaan Pembangunan III Bappeda Kota Semarang, M Farchan mengatakan, penelitian ini bisa bermanfaat bagi pengetahuan mengenai proses pertumbuhan Kota Semarang. Nantinya bisa menjadi acuan arah pengembangan Kota Semarang, terutama pariwisata. `Hasil penelitian ini menarik, bagaimana tahapan-tahapan perkembangan Semarang, masa lalu dan masa kini,`` paparnya. (H22,H9-41)

Sumber: http://suaramerdeka.com 28 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts