Jelang Penobatan Raja Muda

Banjarmasin, Kalsel - Penobatan Pangeran H Khairul Saleh sebagai Raja Muda Kesultanan Banjar baru diadakan, Minggu (12/12). Namun, kesibukan luar biasa sudah 'membelit' panitia.

Mereka bekerja keras agar acara itu bisa berlangsung lancar karena akan dihadiri tamu dari dalam dan luar negeri. Belum lagi, ribuan warga Banua juga dipastikan akan menyaksikan acara budaya Banjar ini.

Hingga Rabu (8/12) persiapan fisik yang dilakukan pihak panitia sudah mencapai lebih dari 60 persen. Persiapan tersebut antara lain berupa pemasangan belasan tenda di halaman Mahligai Sultan Adam yang menjadi lokasi penobatan. Di bagian dalam mahligai, panitia dibantu para pekerja juga sibuk mendekorasi ruang.

Ketua Panitia Penobatan Raja Muda dan Penganugerahan Gelar Pangeran dan Gelar Budaya, HG Chairiansjah, optimistis sehari menjelang rangkaian acara penobatan digelar, persiapan fisik bisa mencapai angka 90 persen.

"Kamis, persiapan kami harapkan bisa selesai 90 persen. Sebab, Jumat (10/12) akan dilaksanakan badudus (mandi-mandi) di halaman mahligai," katanya kepada BPost.

Tak hanya Khairul, sebanyak 20 orang yang mendapat gelar pangeran juga akan menjalani prosesi badudus. Usai prosesi itu dilaukan ritual tapung tawar di salah satu ruang. "Untuk prosesi, sebagian besar tertutup. Hanya orang tertentu yang bisa masuk. Namun untuk memudahkan masyarakat umum dan undangan mengikuti prosesi itu kita siapkan sejumlah layar lebar dan puluhan televisi di tenda undangan," kata Chairiansjah.

Pada Jumat sore akan digelar pesta rakyat atau karasmin yang menampilkan beragam atraksi seperti balogo, wayang, madihin, sinoman hadrah, kuntau, bagasing dan kuda kepang.

Pesta rakyat kembali digelar pada Sabtu (11/12). Untuk tempat pelaksanaan, panitia menetapkan tiga pilihan, yakni di lapangan eks RSUD Ratu Zalecha, halaman Guest House Sultan Sulaiman dan Stadion Mini Barakat. "Kita berharap karasmin ini menjadi hiburan bagi masyarakat sekaligus bisa ebih mengenal dan melestarikan budaya kita," katanya.

Selanjutnya, pada Sabtu (11/12) malam, digelar silaturahmi dengan para raja senusantara. "Selain raja muda, kita juga mengundang para zuriat Kesultanan Banjar, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kita akan ekspose rencana pembangunan Keraton dan mengharapkan partisipasi mereka dalam hal pendanaan," ungkapnya.

Puncak kegiatan berupa penobatan raja muda yang disaksikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik. "Pak menteri memberi apresiasi terhadap gelar budaya kita ini," kata Chairansyah.

Dalam sambutan tertulisnya yang dikirim ke Pemkab Banjar, Jero mengatakan, sebagai negara yang kaya keanekaragaman budaya, adat istiadat dan alam yang memesona dengan daya tarik masyarakat yang ramah merupakan kekayaan negara yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu wajib dilestarikan.

"Penobatan raja muda dan pangeran budaya Kesultanan Banjar merupakan salah satu simbol budaya bangsa yang sarat nilai positif. Kami mengapresiasi kegiatan ini," tegasnya.

Ia juga merespon positif terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar sebagai hasil musyawarah tinggi adat zuriat Kesultanan Banjar pada Juli 2010. "Keuletan para keturunan dan kerabat untuk mempertahankan harkat dan martabat kemurnian budaya leluhur diharapkan menjadi penyeimbang dominasi modernisasi yang saat ini kian melunturkan nilai kearifan budaya kesultanan," kata Jero.

Wakil Ketua Panitia, HG Abidinsyah, para tamu dari luar Kalsel akan diinapkan di Guest House Sultan Sulaiman, Hotel Batung Batulis dan Hotel Permata In di Banjarbaru. "Mereka juga akan kami ajak ke tempat kerajinan tangan dan pertokoan Cahaya Bumi Selamat," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts