Kabupaten Banyumas Diruwat

Banyumas, Jawa Tengah - Menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-427 yang jatuh pada 6 April, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, "diruwat".

"Ruwatan" yang berlangsung di Pendopo Duplikat Sipanji Banyumas pada Minggu tersebut ditujukan untuk memohon keselamatan dan kelapangan rezeki kepada Tuhan Yang Mahaesa bagi seluruh masyarakat Kabupaten Banyumas.

Kegiatan ini diawali dengan penyerahan tokoh wayang Batara Guru dari Bupati Banyumas Mardjoko kepada Ki Dalang Tarjono dari Desa Karangrau, Banyumas. Ruwat adalah tradisi ritual yang bertujuan menghindarkan diri dari malapetaka.

Selanjutnya Ki Dalang Tarjono memainkan wayang tersebut dalam lakon "Manikmaya Naga Gombang" yang merupakan petikan kisah perjalanan Dewi Sri (Dewi Padi atau Pertanian).

Terkait "ruwatan" tersebut, petugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyumas Deskart Djatmiko mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan Disbudpar dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.

"Ruwatan ini ditujukan untuk memohon keselamatan dan kelapangan rezeki kepada Tuhan Yang Mahaesa bagi seluruh masyarakat Banyumas," katanya.

Menurut dia, kegiatan ini juga dapat disebut sebagai "ruwatan bumi" yakni untuk memohon kesuburan tanah pertanian kepada Tuhan Yang Mahaesa, sehingga wayang yang digelar mengambil cuplikan kisah Dewi Sri dalam lakon "Manikmaya Naga Gombang".

Mengenai lokasi yang digunakan untuk "ruwatan", dia mengatakan, awal pemerintahan Kabupaten Banyumas berpusat dari Pendopo Duplikat Sipanji Banyumas yang selanjutnya dipindahkan ke Purwokerto sekitar tahun 1800-an.

"Dulu pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas ada di sini. Namun karena adanya banjir besar, pusat pemerintahan dipindahkan ke Purwokerto termasuk empat tiang utama penyangga Pendopo Sipanji," katanya. (ant)

Sumber: http://oase.kompas.com (6 April 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts