Kadin: Tambah Pasar Tradisional!

Tanjungpinang, Kepulauan Riau - Keberadaan pasar tradisional di Tanjungpinang yang hanya satu dinilai sudah tidak mampu lagi memenuhi keperluan masyarakat kota ini yang tumbuh dengan pesat. Karenanya, Pemko melalui dinas terkait perlu membuat pasar tradisional yang baru dan dekat dengan kawasan pemukiman penduduk. Di samping untuk memenuhi keperluan penduduk pasar tradisional juga sebagai fundamen untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.

”Pasar tradisional di Tanjungpinang harus ditambah karena inilah fundamen dari ekonomi kerakyatan, sangat beda konsepnya dengan supermarket, swalayan atau mal. Di tengah krisis sekarang inovasi seperti ini harus dan wajib dilakukan. Karena pasar tradisional mampu menampung banyak pelaku usaha kecil dan menengah,” kata Ketua Kadin Tanjungpinang Edi Rustandi SH MH menjawab Batam Pos, Rabu (11/3).

Saat ini Tanjungpinang hanya punya satu pasar tradisional yang lengkap di Jalan Pasar Ikan, yaitu Pasar Baru yang dimiliki oleh Pemkab Bintan melalui BUMD-nya. Satu pasar lainnya terletak di Bintan Centre dan sekarang sudah mulai lengkap. Namun, Pasar Baru masih tetap menjadi tujuan utama warga berbelanja. Sekaligus membuat arus lalu lintas di sekitarnya sangat padat.

Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Pasar Drs H Wan Kamar mengatakan hal senada. Menurutnya, Tanjungpinang sekarang memang memerlukan minimal 1 buah pasar tradisional lagi. Di samping untuk mempermudah warga mendapatkan berbagai keperluan hariannya, juga untuk mengembangkan sektor UKM yang perannya sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Tanjungpinang.

Untuk itu, ujar Wan Kamar, Dinas Koperasi UKM dan Pasar akan berusaha mewujudkannya di tahun anggaran berikutnya, karena untuk tahun anggaran sekarang sudah berjalan.

”Paling lambat diusahakan pada tahun anggaran berikutnya ini sudah terlaksana. Di mana lokasinya saat ini sedang kita bahas bersama, yang jelas konsepnya untuk memudahkan warga dan menghidupkan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Sementara Edi Rustandi menyarankan sebaiknya setiap kecamatan di Tanjungpinang memiliki satu pasar tradisional sendiri. Sehingga, ekonomi kerakyatan di kota ini benar-benar bisa bergerak. (git)

Sumber: http://batampos.co.id (12 Maret 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts