Kesultanan Ternate Gelar Legu Gam 2009

Ternate, Maluku Utara - Ternate di Provinsi Maluku Utara, sejak abad ke-17 sudah begitu dikenal oleh bangsa Eropa dan Asia. Daerah kesultanan ini pada era keemasan perdagangan rempah-rempah, merupakan sumber komoditi cengkih dan pala dunia. Namun, di dalam negeri sendiri, keberadaan Ternate, terutama potensi wisatanya, belum begitu dikenal. Padahal di Ternate, banyak keindahan alam, kekayaan seni budaya, dan peninggalan benda cagar budaya , seperti Benteng Orange, yang dikenal sebagai benteng pertama di Indonesia yang dibangun kolonial Belanda, ketika mereka mencari rempah-rempah di Maluku sekitar abad ke-15 sampai abad ke-16 Masehi.

Kenyataan itu diungkapkan Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Sapta Nirwandar, Sultan Ternate Mudaffar Sjah, dan Permaisuri Kesultanan Ternate Jou M Boki Ratu Nita Budhi Susanti, kepada pers di Jakarta, Selasa (7/4). Sapta Nirwandar mengatakan, Ternate daerah wisata yang indah dan menarik dikunjungi. Bangsa Eropa dan Asia sudah sejak abad ke-17 lalu mengenal Ternate, sebagai penghasil komoditi cengkih dan pala dunia.

Sejumlah daya tarik wisata budaya maupun wisata alam di antaranya peninggalan sejarah seperti Benteng Orange, sebagai benteng pertama di Indonesia yang dibangun kolonial Belanda, ketika mereka mencari rempah-rempah di Maluku sekitar abad ke-15 sampai abad ke-16, katanya.

Mudaffar Sjah menjelaskan, untuk memperkenalkan potensi pariwisata di Ternate, Kesultanan Ternate untuk ketujuh kalinya menggelar Legu Gam 2009 , atau Pesta Rakyat 2009, mulai 18 April hingga 3 Mei 2009, di Kraton Kesultanan Ternate, Maluku Utara.

Legu Gam adalah pesta rakyat, yang akan menampilkan semua potensi masyarakat yang terdiri dari 29 etnik, mulai dari potensi seni budaya, potensi ekonomi, sampai potensi alam, flora dan fauna, serta potensi kreat ivitas masyarakat. Ternate adalah daerah di mana Wallace pernah tinggal selama 4 tahun, katanya. Kita ingin menjadikan Ternate sebagai Pusat Penelitian Flora dan Fauna, serta Pusat Kebudayaan.

Jou Ma Boki Ratu Nita Budhi Susanti menjelaskan, Legu Gam adalah suatu kegiatan tradisi pesta rakyat untuk memperingati hari ulang tahun Sultan Ternate Mudaffar Sjah, yang kini telah 48 tahun memerintah Kesultanan Ternate. Mengangat tema Dengan Mengembangkan Adat, Menyehatkan, Mencerdaskan, dan Membahagiakan Rakyat Indonesia, Legu Gam akan menampilkan berbagai kesenian dan keterampilan hasil karya putra dan putrid Moloku Kie Raha, seperti tari-tarian tradisional, band, pusi, pameran lukisan, dan berbagai jenis kerajinan lain.

Selain pergelaran kesenian dan budaya terdapat juga acara seminar dan penyuluhan dengan mengambil tema-tema seputar permasalahan actual yang berkembang di masyarakat. "Di mana hal ini dimaksudkan bahwa Sultan Ternate sangat memperhatikan perkembangan sosial dan ilmu pengetahuan,” katanya.

Sapta Nirwandar menegaskan, Legu Gam yang sudah menjadi kalender tahunan wisata nasional, dapat digunakan sebagai event untuk mempromosikan kepariwisataan Maluku Utara di dalam dan luar negeri. Menarik minat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang berimplikasi pada kontribusi positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), juga mempromosikan potensi dan produk-produk unggulan daerah untuk menarik minat investor bagi peningkatan pembangunan daerah.

Pemerintah (Depbudpar) mendorong agar pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota di Tanah Air terus menggali dan memperkenalkan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat , antara lain melalui kegiatan pesta rakyat. "Dengan demikian budaya masyarakat daerah terus berkembang dan menjadi lestari," tambahnya. (Yurnaldi)

Sumber: http://oase.kompas.com (8 April 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts