Khasiat Kerupuk Lidah Buaya Banyuwangi

Banyuwangi, Jawa Timur - Bagi Anda yang suka camilan, tidak ada salahnya mencoba membuat kerupuk lidah buaya. Rasanya pasti gurih dan memiliki peluang sebagai usaha baru. Seperti yang dilakukan Pini Sri (45), warga Dusun Sragi Tengah Desa Sragi Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk membuatnya, tak memerlukan peralatan dan bahan yang rumit. Yang dibutuhkan cukup daging lidah buaya secukupnya, berasal dari tanaman berusia sekitar 3 bulan, tepung tapioka serta garam sebagai penyedap rasa.

Cara pengolahannya, daging lidah buaya cukup diblender hingga halus. Selanjutnya blenderan daging lidah buaya itu dicampur dengan tepung dan garam dengan perbandingan yang sesuai. Selanjutnya adonan tersebut dikukus hingga mengeras. Untuk menghilangkan kandungan air, adonan yang sudah mengeras tersebut dijemur diterik matahari antara 3-4 jam lamanya. Adonan pun siap digoreng yang sebelumnya diiris atau dibentuk sesuai dengan selera.

"Pembuatan kerupuk lidah buaya ini sederhana dan bisa dilakukan siapapun, bahkan memiliki nilai ekonomis serta penggemar tersendiri," jelas Pini Sri, pemilik Home Industri Kerupuk UD Sri Mulyo, saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/5). Selama ini Pini Sri mengaku memiliki kendala utama dalam pembuatan kerupuk lidah buaya. Pasalnya, camilan itu sangat tergantung teriknya matahari. Sebab, tanpa terik matahari adonan kerupuk tidak akan maksimal keringnya. Namun dapat diatasi dengan menggunakan oven.

Kerupuk lidah buaya bukan cemilan biasa. Diyakini kaya manfaat bagi kesehatan organ pencernaan perut. Cocok bagi orang yang kerap mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar (BAB). Hal itu pula yang menginspirasi Peni Sri untuk membuat cemilan sehat itu. "Saya kerap baca di media jika lidah buaya itu banyak manfaatnya bagi pencernaan. Nah dari sanalah saya terinspirasi untuk membuat kerupuknya," jelas Peni Sri lagi, yang juga pengurus Ketua Paguyuban UKM Kabupaten Banyuwangi.

Karena bukan sekadar camilan biasa, kerupuk lidah buaya memiliki nilai jual tersendiri. Terlebih bahan bakunya melimpah serta mudah didapat. Terpacu itu pula, Peni Sri memberanikan untuk memasarkan camilan hasil inovasinya ke masyarakat. "Baru tiga bulan saya coba kenalkan kerupuk lidah buaya, dan tanggapan masyarakat luar biasa," ungkap perempuan berjilbab ini, yang mengaku salah satu pelanggannya adalah Kapolda Jawa Timur, Anton Bachrul Alam.

Selain kerupuk berbahan dasar lidah buaya, Peni Sri juga membuat kerupuk berbahan dasar buah-buahan. Seperti durian, nangka bahkan pangkal (bonggol) pohon pisang. Meski berguna bagi kesehatan pencernaan, namun bukan berarti kerupuk lidah buaya hanya khusus dikonsumsi bagi penderita sembelit saja. Semua orang boleh mengkonsumsinya. Sebab, kerupuk lidah buaya akan memiliki khasiatnya jika dalam proses pembuatan tidak dicampur bahan kimia seperti pengawet atau pewarna. Anda tertarik untuk mencoba memproduksi atau membelinya? Silahkan mencoba. (fat/fat)

Sumber: http://surabaya.detik.com 26 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts