Lomba Serba Melayu Meriahkan HUT Pekanbaru

Pekanbaru, Riau - Festival Lomba Masakan Khas Melayu digelar di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru, Kamis (11/6). Lomba tersebut diikuti tim PKK dari 12 kecamatan di Kota Pekanbaru yang melombakan 18 kategori. Di antaranya, lomba membuat bolu kemojo, nasi goreng salai, dan cemilan khas Kota Pekanbaru. Lomba ini diadakan dalam rangka hari jadi Kota Pekanbaru ke 225 yang dibuka langsung oleh Ketua Tim PKK Pekanbaru Evi Meiroza Herman.

Memasuki areal halaman Kantor Wali Kota, pengunjung dijejali dengan aroma pandan khas bolu kemojo. Aroma khas bolu kemojo ini menyebar, hingga tercium dalam radius sepuluh meter. Memang, bolu kemojo langsung dipanggang di dalam oven. Bolu yang menyerupai bentuk bunga dan mempunyai warna hijau kecoklatan ini mempunyai rasa manis. Bolu ini sering disajikan dalam hajatan, buka puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran. Selain untuk dijual, pengunjung dipersilahkan untuk mencicipi penganan khas Melayu ini.

Stan Kecamatan Tampan lebih unik lagi, selain menyajikan kue khas Melayu, stan tersebut menampilkan kue ulang tahun untuk Kota Pekanbaru, yang bertengger angka 225. Tak hanya itu, tim PKK juga kreatif membuat dalam makanan. Terbukti dengan adanya dendeng daun ubi, yang keseluruhan berasal dari daun ubi yang digoreng kering.

Subidah (44), anggota tim PKK dari Kelurahan Maharatu mengatakan, ide tersebut berasal dari idenya dan anggota lainnya. Ia mengatakan tim PKKnya tak akan berhenti berkreasi. ‘’Setiap hari tim PKK selalu berupaya untuk berkreasi. Selain itu, juga memberdayakan sampah plastik menjadi tas atau tempat sepatu,’’ terangnya.

Tak hanya tentang makanan saja, lomba ini juga menghadirkan koleksi baju Melayu, yang terdiri dari songket maupun baju khas Melayu. Memasuki stan yang berada hampir di tengah lapangan, Anda seakan memasuki dimensi lain. Kehadiran foto-foto yang terdapat di stan tersebut, membuat pengunjung seakan memasuki Pekanbaru tempo dulu.

Berjejer foto-foto zaman dahulu yang dipamerkan di situ. Salah satunya pengeboran sumur yang ditemukan pertama kali di Minas yakni pada tahun 1944. Dari keterangan foto tersebut dapat diketahui pengeboran yang dilakukan besar-besaran hingga saat ini. Dimulai dari penentuan lokasi pada Maret 1941, dan pengeboran pertama 10 Desember 1943 dengan kedalaman 800 meter.

Wali Kota Herman Abdullah yang menyaksikan foto-foto tersebut terkesima dengan pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru. Ia menunjuk foto SMA 1 Pekanbaru yang terdapat pelajar yang sedang bersepeda. ‘’Ini potret Pekanbaru pada masa lalu,’’ ujarnya. Selain itu terdapat potret Presiden Soekarno yang berkunjung ke Istana Siak, Balairung Adat Rakyat di Jalan Senapelan. Dari foto tersebut dapat diketahui, lapangan Ahmad Yani dulunya merupakan stasiun bus, dan jembatan ponthon yang merupakan cikal bakal Jembatan Siak I. (cr3)

Sumber: http://www.riaupos.info 13 Juni 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts