Makam Sultan Ahmadsyah Belum Dipugar

Aceh Timur, NAD - Kompleks makam Sultan Ahmadsyah, Raja Kasultanan Asahan, yang terletak di Desa Meunasah Paya Naden, Kecamatan Madat, Aceh Timur, kondisinya sangat memprihatinkan. Hampir tiga puluh tahun kompleks makan ini tidak dirawat sehingga bangunannya dipenuhi semak belukar. Sultan Ahmadsyah adalah salah satu pembawa ajaran agama Islam ke semenanjung Malaka dan Aceh. Bahkan, makam yang sudah ada sejak zaman Belanda ini dulu sebagai salah satu makam keramat.

Sultan Ahmadsyah bergelar Marhum Maharaja Indrasakti memerintah Kasultanan Asahan mulai tahun 1854. Ibunya adalah anak dari Sultan Panai. Pada masa pemerintahannya, Belanda, Inggris, dan Aceh berebut kekuasaan di Sumatra Timur. Sultan Ahmadsyah mangkat tanpa memiliki anak seorang pun, akan tetapi sebelum mangkat beliau pernah membuat surat wasiat untuk mengangkat anak dari saudaranya Tengku Ngah Tanjung menjadi Raja Asahan.
Selain kompleks makam yang tidak terawat, jalan menuju lokasi makan juga sulit dilalui. Sejumlah fasilitas pelengkap bangunan, seperti pagar dan papan nama sudah berkarat. Juru kunci makam, Budiman Ismail, Senin (1/6) mengatakan, terakhir kali makam tersebut direhab sekitar tahun 1980-an. Akibat tidak terawat, warga pun sudah jarang berziarah ke makam itu. “Awal Januari 2009, saya sudah mengajukan permohonan dana ke Balai Pelesatarian Peninggalan Bersejarah Provinsi. Katanya akan dicairkan dalam waktu dekat. Tapi, sampai sekarang tidak ada,” kata Budiman yang juga Keuchik Paya Maden. (c37)

Sumber: http://www.serambinews.com 3 Juni 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts