Menara Timah Ikon Pariwisata Babel

Pangkalpinang, Bangka Belitung - Pembangunan menara Timah yang makin mengkristalkan Bangka Belitung sebagai provinsi penghasil timah utama di dunia akan menjadi ikon pariwisata daerah setempat hingga bisa meningkatkan nilai jual.

"Bila menara Timah sudah selesai dibangun, maka secara signifikan keinginan orang untuk datang ke Bangka Belitung bisa meningkat atau setidaknya bila ke pulau Bangka akan menyaksikan menara tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Belitung, Yan Megawandi, di Pangkalpinang, Rabu (18/3).

Dalam pemasaran pariwisata, adanya ikon akan menguntungkan daerah yang memiliki hingga paket pariwisata yang dijual lebih memiliki nilai lebih dan diminati. Yan berharap menara timah bisa menjadi bangunan monumental, serta bukti sejarah pertimahan setelah era pertimahan itu sendiri selesai, dan mematrikan nama besar PT Timah dalam sejarah pertimahan Indonesia dan dunia, dengan Babel yang menjadi wilayah kerja utamanya.

Ia menyatakan, pembangunan menara dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi daerah khususnya sektor pariwisata di Bangka Belitung tersebut harus bisa terwujud sesuai rencana hingga upaya mengenalkan adanya menara bisa terus dilakukan.

Dirut PT Timah, Wachid Usman, menyatakan, pembangunan menara senilai Rp 83,6 miliar di luar harga tanah tersebut memiliki nilai historis serta kebanggaan bagi daerah. Menara tersebut menurut Dirut dibangun dengan konsep terintegrasi dengan hotel oleh desainer Nyoman Nuarta.
Bangunan menara didirikan di atas tanah milik PT Timah yang berstatus hak guna bangunan (HGB) di kawasan Girimaya yang hanya membutuhkan 10 menit dari bandara di ketinggian 75 meter dari permukaan laut.

"Dari menara pengunjung bisa leluasa menikmati pemandangan di sekelilingnya. "Kalau malam hari ornamen kaca ini akan diberi lampu, sehingga makin menambah indah bila dipandang," ujarnya.

Wachid mengatakan, dengan terwujudnya pembangunan menara tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, menyediakan tempat representatif bagi tamu atau wisatawan, menjadi pusat pengembangan budaya, dan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah.

Adanya menara juga akan membuka lapangan kerja bagi 750 orang selama masa pembangunan, 150 orang petugas operasional, 70 orang untuk pemeliharaan dan kegiatan tertentu sesuai kebutuhan acara.

Dalam bangunan menara timah tersebut terdapat fasilitas 100 kamar hotel, ruang pertemuan, restoran, galeri museum, dan fasilitas lainnya.

Menara timah mengedepankan simbolisasi logam timah dalam bentuk unik dan monumental. Wujud timah disimbolkan melalui bentuk balok timah yang dipegang kedua tangan seolah sedang dipersembahkan. Kedua belah tangan yang menopang timah cetakan dalam posisinya yang stabil menyiratkan sikap memberi atau mempersembahkan secara kokoh. AC. Sumber: Antara

Sumber: http://travel.kompas.com (19 Maret 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts