Menelusuri Gaya Hidup dan Tempat Nongkrong Remaja Mataram

Mataram, NTB - Beragam komunitas tumbuh subur di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Alasan adanya komunitas ini juga beragam, mulai dari kesamaan hobi, profesi, sampai hanya sekadar iseng belaka. Beberapa tahun lalu, komunitas yang marak bermunculan adalah komunitas motor. Kini tren mulai berubah, salah satu komunitas yang sedang digilai para remaja Mataram adalah komunitas dalam dunia maya. Salah satu komunitas yang tengah eksis adalah Mataram Wall. Komunitas ini merupakan salah satu dari sekian banyak komunitas alias group yang tercipta dan terhubung lewat dunia maya.

Kemajuan teknologi informasi memang mau tidak mau telah banyak mengubah pola hubungan sosial masyarakat. ``Komunitas ini bisa sebagai ajang berdiskusi masalah dan ajang berbagi sesama anggota untuk sekadar have fun tapi yang berguna," kata El-Nazrin, salah seorang pendiri komunitas. "Sebagai tempat curhat juga bisa," timpal Chila, salah seorang anggota komunitas. Salah satu hal yang unik dalam komunitas ini adalah mengenai sebutan untuk para pengurus, sesuai dengan nama struktur pemerintah, seperti wali kota, wakil wali kota, camat, lurah, dan lain-lain.

Selain nongkrong bareng, komunitas ini juga punya agenda positif lain, seperti aksi bersih pantai. Dengan alat seadanya bahkan dengan tangan kosong menyisir pantai memungut sampah yang berserakan di atas pasir. "Wah... ternyata sampahnya banyak juga ya," kata Endra, salah seorang anggota komunitas sambil tangannya terus mengorek pasir. Aksi peduli lingkungan ini merupakan rangkaian acara gathering pertama yang dihelat untuk memperingati berdirinya komunitas ini. "Aksi ini kami lakukan sebagai wujud kepedulian kami kepada lingkungan dan untuk menunjukkan bahwa remaja-remaja seperti kami ini tidak hanya bisa hura-hura," ungkap El-Nazrin.

Komunitas serupa juga telah hadir sebelum komunitas ini, seperti Lombok Facebook Club, Lombok Sumbawa Photo Club, serta komunitas-komunitas lainnya. Ada hal yang juga khas dari komunitas-komunitas muda-mudi di Kota Mataram, yakni mengenai gaya berpakaian mereka. Setiap orang ingin tampil terbaik sesuai gaya selera masing-masing. Ada yang bergaya ala rock and roll, pemain sinetron, sampai gaya slenge`an. (M Nashib Ikroman)

Sumber: http://www.lombokpost.co.id 12 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts